Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Akui 2 Tentaranya Tewas di Ukraina
Rabu, 02 Maret 2022 - 04:54 WIB
MOSKOW - Pemimpin Republik Chechnya, Rusia, Ramzan Kadyrov, telah mengakui dua tentaranya tewas ketika bertempur di Ukraina .
Dia mengatakan, enam tentara Chechnya lainnya terluka. Kadyrov mengeklaim bahwa pasukan yang terbunuh memiliki perintah untuk meminimalkan korban sipil di Ukraina.
“Sayangnya, sudah ada kerugian di antara penduduk asli republik Chechnya. Dua meninggal, enam lainnya menderita berbagai luka,” tulis Kadyrov di Telegram, Selasa, yang dilansir The Moscow Times, Rabu (2/3/2022).
Kadyrov, pemimpin Muslim loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin, juga mendesak para tentara Ukraina untuk membelot dan berperang berdampingan dengan pasukan Rusia.
Rusia menginvasi Ukraina sejak Kamis pekan lalu dengan alasan bahwa Moskow membela Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk—dua wilayah di Ukraina timur yang diakui sebagai negara merdeka oleh Putin—dari agresi pasukan Ukraina yang berbasis di Kiev.
Kementerian Pertahanan Rusia untuk pertama kali juga mengakui bahwa sejumlah tentara Moskow tewas atau ditawan pada hari Minggu—hari keempat invasi.
Pihak berwenang Ukraina telah meluncurkan situs web untuk membantu keluarga Rusia melacak tentara yang terbunuh atau ditangkap selama invasi.
Dia mengatakan, enam tentara Chechnya lainnya terluka. Kadyrov mengeklaim bahwa pasukan yang terbunuh memiliki perintah untuk meminimalkan korban sipil di Ukraina.
“Sayangnya, sudah ada kerugian di antara penduduk asli republik Chechnya. Dua meninggal, enam lainnya menderita berbagai luka,” tulis Kadyrov di Telegram, Selasa, yang dilansir The Moscow Times, Rabu (2/3/2022).
Kadyrov, pemimpin Muslim loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin, juga mendesak para tentara Ukraina untuk membelot dan berperang berdampingan dengan pasukan Rusia.
Rusia menginvasi Ukraina sejak Kamis pekan lalu dengan alasan bahwa Moskow membela Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk—dua wilayah di Ukraina timur yang diakui sebagai negara merdeka oleh Putin—dari agresi pasukan Ukraina yang berbasis di Kiev.
Kementerian Pertahanan Rusia untuk pertama kali juga mengakui bahwa sejumlah tentara Moskow tewas atau ditawan pada hari Minggu—hari keempat invasi.
Pihak berwenang Ukraina telah meluncurkan situs web untuk membantu keluarga Rusia melacak tentara yang terbunuh atau ditangkap selama invasi.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda