Finlandia dan Norwegia Akan Kirim Senjata dan Amunisi ke Ukraina
Selasa, 01 Maret 2022 - 05:00 WIB
HELSINKI - Finlandia akan mengirim senjata dan amunisi ke Ukraina . Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Sanna Marin pada Senin (28/2/2022), dalam sebuah perubahan kebijakan.
“Pengiriman itu akan mencakup 2.500 senapan serbu, 150.000 peluru, 1.500 senjata anti-tank, dan 70.000 paket makanan,” jelas Menteri Pertahanan Finlandia, Antti Kaikkonen, seperti dikutip dari Reuters.
"Senjata anti-tank dapat digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja," kata Kaikkonen pada konferensi pers setelah pertemuan pemerintah pada hari Senin.
Keputusan itu berarti perubahan kebijakan untuk Finlandia yang telah mempertahankan citra negara non-blok sejak Uni Soviet pada tahun 1956, menyerahkan pangkalan angkatan laut yang disewanya di Finlandia selatan setelah Perang Dunia II.
Kaikkonen mengisyaratkan pemerintah membatalkan kebijakan lama Finlandia untuk tidak memasok senjata ke zona perang pada hari Minggu, ketika dia mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengirim bahan ke Ukraina yang dapat digunakan untuk membunuh.
Negara Nordik pada hari Minggu juga memutuskan akan memasok Ukraina dengan helm, rompi antipeluru dan peralatan pertolongan pertama dan memberikan izin kepada Estonia untuk menyumbangkan senjata lapangan ke Ukraina yang sebelumnya dimiliki oleh Finlandia.
Langkah serupa juga diambil oleh Norwegia. Pemerintah Norwegia mengaku akan mengirim senjata ke Ukraina, setelah adanya invasi Rusia. Keputusan itu membatalkan kebijakan Norwegia sejak 1950-an yang tidak mengirim senjata ke negara-negara non-NATO yang sedang berperang atau berisiko konflik bersenjata.
"Norwegia memiliki kebijakan ketat mengenai ekspor peralatan militer, tetapi Ukraina sekarang menghadapi keadaan luar biasa," kata Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere.
Pada hari Minggu, Norwegia mengumumkan akan menarik dana kekayaan kedaulatannya, yang terbesar di dunia, dari Rusia dan berjanji untuk mengirim helm, rompi anti peluru dan peralatan lainnya ke Ukraina.
“Pengiriman itu akan mencakup 2.500 senapan serbu, 150.000 peluru, 1.500 senjata anti-tank, dan 70.000 paket makanan,” jelas Menteri Pertahanan Finlandia, Antti Kaikkonen, seperti dikutip dari Reuters.
"Senjata anti-tank dapat digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja," kata Kaikkonen pada konferensi pers setelah pertemuan pemerintah pada hari Senin.
Keputusan itu berarti perubahan kebijakan untuk Finlandia yang telah mempertahankan citra negara non-blok sejak Uni Soviet pada tahun 1956, menyerahkan pangkalan angkatan laut yang disewanya di Finlandia selatan setelah Perang Dunia II.
Kaikkonen mengisyaratkan pemerintah membatalkan kebijakan lama Finlandia untuk tidak memasok senjata ke zona perang pada hari Minggu, ketika dia mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengirim bahan ke Ukraina yang dapat digunakan untuk membunuh.
Negara Nordik pada hari Minggu juga memutuskan akan memasok Ukraina dengan helm, rompi antipeluru dan peralatan pertolongan pertama dan memberikan izin kepada Estonia untuk menyumbangkan senjata lapangan ke Ukraina yang sebelumnya dimiliki oleh Finlandia.
Langkah serupa juga diambil oleh Norwegia. Pemerintah Norwegia mengaku akan mengirim senjata ke Ukraina, setelah adanya invasi Rusia. Keputusan itu membatalkan kebijakan Norwegia sejak 1950-an yang tidak mengirim senjata ke negara-negara non-NATO yang sedang berperang atau berisiko konflik bersenjata.
"Norwegia memiliki kebijakan ketat mengenai ekspor peralatan militer, tetapi Ukraina sekarang menghadapi keadaan luar biasa," kata Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere.
Pada hari Minggu, Norwegia mengumumkan akan menarik dana kekayaan kedaulatannya, yang terbesar di dunia, dari Rusia dan berjanji untuk mengirim helm, rompi anti peluru dan peralatan lainnya ke Ukraina.
(esn)
tulis komentar anda