Rencana Rusia Taklukkan Ukraina dalam 48 Jam Gagal, Putin Dipermalukan
Senin, 28 Februari 2022 - 13:20 WIB
Ukraina hanya memiliki 196.600 tentara melawan 900.000 tentara Rusia. Namun, sejauh ini pasukan Kiev telah memperlambat laju pasukan penyerang.
The Economist melaporkan Rusia telah menderita banyak korban saat invasi memasuki hari keempat. Menurut laporan tersebut, Moskow bahkan memiliki lebih banyak korban di pihak pasukannya dalam 24 jam daripada dalam delapan tahun pertempuran di Suriah.
Kendati demikian, klaim Ukraina dan laporan media Barat itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kremlin belum mengakui adanya korban jiwa yang banyak di pihaknya atau mengalami masalah dengan invasinya.
Beberapa laporan mengeklaim bahwa tentara Rusia sekarang menolak untuk berperang.
Taras Kuzio, seorang peneliti di Henry Jackson Society, mengatakan: "Ukrainian News Channel 24: 5.000 tentara Rusia di daerah staging di Rusia, Kharkiv Utara, telah memberontak dan menolak untuk menyerang Ukraina."
Kuzio juga mengeklaim bahwa laporan dari garis depan dekat Crimea menunjukkanseparuh tentara Rusia telah menyerahkan peralatan mereka ke Ukraina, sekali lagi menolak untuk berperang.
Ada juga laporan tentang kemarahan yang meluas terhadap Putin di Rusia atas invasi tersebut, di mana banyak orang Rusia protes di Moskow sementara beberapa pegawai pemerintah telah mengundurkan diri sebagai respons.
Laporan itu muncul ketika tentara Rusia pada hari Minggu maju ke pusat kota Kharkiv, tetapi didorong kembali oleh pasukan lokal.
Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv Oblast, mengatakan bahwa para tentara Rusia telah ditahan oleh tentara Ukraina.
"Tentara Rusia, yang ditawan, berbicara tentang pemerasan total dan demoralisasi, mereka tidak ada hubungannya dengan komando pusat, tidak mengerti dan tidak tahu tindakan mereka selanjutnya," katanya.
The Economist melaporkan Rusia telah menderita banyak korban saat invasi memasuki hari keempat. Menurut laporan tersebut, Moskow bahkan memiliki lebih banyak korban di pihak pasukannya dalam 24 jam daripada dalam delapan tahun pertempuran di Suriah.
Kendati demikian, klaim Ukraina dan laporan media Barat itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kremlin belum mengakui adanya korban jiwa yang banyak di pihaknya atau mengalami masalah dengan invasinya.
Beberapa laporan mengeklaim bahwa tentara Rusia sekarang menolak untuk berperang.
Taras Kuzio, seorang peneliti di Henry Jackson Society, mengatakan: "Ukrainian News Channel 24: 5.000 tentara Rusia di daerah staging di Rusia, Kharkiv Utara, telah memberontak dan menolak untuk menyerang Ukraina."
Kuzio juga mengeklaim bahwa laporan dari garis depan dekat Crimea menunjukkanseparuh tentara Rusia telah menyerahkan peralatan mereka ke Ukraina, sekali lagi menolak untuk berperang.
Ada juga laporan tentang kemarahan yang meluas terhadap Putin di Rusia atas invasi tersebut, di mana banyak orang Rusia protes di Moskow sementara beberapa pegawai pemerintah telah mengundurkan diri sebagai respons.
Laporan itu muncul ketika tentara Rusia pada hari Minggu maju ke pusat kota Kharkiv, tetapi didorong kembali oleh pasukan lokal.
Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv Oblast, mengatakan bahwa para tentara Rusia telah ditahan oleh tentara Ukraina.
"Tentara Rusia, yang ditawan, berbicara tentang pemerasan total dan demoralisasi, mereka tidak ada hubungannya dengan komando pusat, tidak mengerti dan tidak tahu tindakan mereka selanjutnya," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda