37 CEO Perempuan Pimpin Perusahaan Terbaik Dunia

Senin, 15 Juni 2020 - 07:09 WIB
Carol Tome, Mary Barra, dan Boudreaux Gail. Foto/Istimewa
WASHINGTON - Peran perempuan makin diakui dunia. Ada 37 perempuan menjadi CEO di perusahaan ternama dunia masuk dalam Fortune 500 dan tiga di antaranya perempuan bukan kulit putih. Capaian ini merupakan rekor tertinggi dalam 33 tahun terakhir.

Sebagai perbandingan. Pada 2010 hanya terdapat 15 CEO perempuan. Lalu pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 24 perempuan. Banyaknya perempuan yang menduduki posisi bergengsi tersebut merupakan salah satu indikasi adanya kesetaraan gender yang membaik. Meskipun memang secara persentase jumlah perempuan masih hanya 7,4% dari total 500 perusahaan terbaik dunia. Dengan kata-kata lain, kaum Adam masih memegang kendali.

Salah satu dari mereka adalah Mary T Barra, CEO General Motors (GM), perempuan yang memimpin perusahaan dengan peringkat 18 pada Fortune 500. Dia dipromosikan menjadi CEO pada Januari 2014 dan terpilih sebagai chairman Dewan Direksi GM pada Januari 2016.



GM mencatat pendapatan USD137,2 miliar pada tahun ini, meskipun pabriknya ditutup selama dua bulan karena pandemi corona. Harga sahamnya juga mengalami penurunan signifikan dari USD35,29 menjadi USD16,80 pada 4 Maret lalu. Namun, perusahaan yang berbasis di Detroit, Michigan, Amerika Serikat (AS), ini mengalami keuntungan mencapai USD6,7 miliar. (Baca: Polisi India Selidiki Peristiwa Penampakan di Gym Publik)

Barra mulai bekerja di GM pada usia 18 tahun dan pernah menduduki berbagai posisi dari bagian teknik hingga administrasi. Saat pertama kali menjadi CEO, GM melakukan penarikan terhadap 30 juta mobil hingga kasus itu dibahas di Senat AS. Namun, Barra tetap dipercaya sebagai petinggi GM karena dia fokus pada teknologi mobil listrik untuk bersaing dengan Tesla. Barra menjadi salah seorang CEO dengan gaji tertinggi, yakni mencapai USD21,96 juta per tahun.

Bagaimana dengan mobil listrik? "Diperlukan waktu beberapa dekade bagi mobil listrik menjadi mobil umum di masyarakat," katanya dilansir CNET. Dia memprediksi masyarakat membutuhkan waktu sekitar 20 tahun untuk akrab dengan mobil listrik. "GM pun terus mengembangkan mobil listrik," katanya.

Selanjutnya, Anthem, perusahaan asuransi terbesar yang menduduki peringkat ke-29, juga dipimpin CEO perempuan, Gail K Boudreaux. Pendapatan yang berhasil diraih Anthem mencapai USD104,2 miliar dengan keuntungan USD4,8 miliar. Boudreaux mengelola perusahaan yang melayani 40 juta konsumen asuransi kesehatan sejak 2017. Meskipun pandemi virus corona menghantam perusahaan tersebut, sahamnya justru terus mengalami kenaikan sejak awal April lalu. “Terdampak Covid-19 ditambah dengan kerusuhan sosial yang menunjukkan ketidakadilan ras dan kesenjangan kesehatan memang menjadi masalah di komunitas kita sejak lama. Untuk itu, kami akan terus bekerja dan melayani dengan kacamata inklusif dan rasa memiliki. Fokus itu tidak akan berubah,” kata Boudreaux dilansir Business Wire.

Menurut dia, Anthem akan terus menjadi pemimpin dalam solidaritas dengan komunitas untuk melawan status quo. “Kita juga akan fokus pada masalah kesenjangan dalam sistem kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan,” paparnya. (Baca juga: Harimau pemakan Manusia 'Dihukum' Seumur Hidup Berada di Penangkaran)

Boudreaux memang orang yang memiliki pengalaman panjang di bidang pelayanan kesehatan dan asuransi. Dia menghabiskan waktu 20 tahun di AETNA, kemudian menjadi wakil presiden eksekutif di UnitedHealthcare, perusahaan asuransi dengan 45 juta pelanggan. Dia menjadi CEO di perusahaan itu sejak 2011-2014. Dia kemudian mundur pada 2015 dan menjadi CEO GKB Global Health. Setelah itu pada November 2017 ditunjuk sebagai CEO Anthem.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More