Taiwan Waspadai Langkah China di Tengah Krisis Ukraina
Rabu, 23 Februari 2022 - 18:34 WIB
TAIWAN - Taiwan khawatir bahwa Beijing dapat mengambil keuntungan dari Barat yang terganggu untuk meningkatkan tekanan di pulau itu di tengah krisis di Ukraina . Namun, Taiwan menilai tidak ada manuver yang tidak biasa oleh pasukan China dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu memperingatkan dalam dua wawancara media asing bulan ini, bahwa mereka mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah China akan memanfaatkan krisis Ukraina untuk menyerang.
"China mungkin berpikir untuk menggunakan aksi militer terhadap Taiwan setiap saat, dan kami harus siap untuk itu," katanya kepada ITV News Inggris, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2022).
Seorang pejabat senior Taiwan yang akrab dengan perencanaan keamanan pemerintah mengatakan kepada Reuters, bahwa kemungkinan peningkatan ketegangan militer yang tiba-tiba "tidak tinggi", tetapi Taiwan telah mengawasi dengan cermat setiap kegiatan China yang tidak biasa.
Pejabat itu menunjuk pada latihan militer gabungan Tentara Pembebasan Rakyat di daerah antara timur laut Taiwan dan dekat Selat Miyako, dekat dengan pulau-pulau selatan Jepang, yang telah menjadi lebih sering dalam sebulan terakhir ini.
Latihan tersebut termasuk jet tempur, pembom dan kapal perang dan dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Jepang, kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.
Sementara Presiden Tsai Ing-wen mengatakan pada pertemuan kelompok kerja pada hari Rabu, bahwa Taiwan harus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaannya terhadap kegiatan militer di kawasan itu dan mengatasi kesalahan informasi asing, meskipun dia tidak secara langsung menyebut China.
Meskipun pemerintah Taiwan mengatakan situasi pulau itu dan Ukraina "pada dasarnya berbeda", Tsai telah menyatakan "empati" untuk situasi Ukraina karena ancaman militer yang dihadapi pulau itu dari China.
Sementara China sendiri telah menuding Amerika Serikat dan Barat telah menggunakan isu Ukraina untuk menciptakan ketegangan dan kepanikan. Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan pada Rabu, bahwa pemerintah Taiwan bersama dengan Barat menggunakan Ukraina untuk "secara jahat meningkatkan" ancaman militer dan membangkitkan sentimen anti-China.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu memperingatkan dalam dua wawancara media asing bulan ini, bahwa mereka mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah China akan memanfaatkan krisis Ukraina untuk menyerang.
"China mungkin berpikir untuk menggunakan aksi militer terhadap Taiwan setiap saat, dan kami harus siap untuk itu," katanya kepada ITV News Inggris, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2022).
Seorang pejabat senior Taiwan yang akrab dengan perencanaan keamanan pemerintah mengatakan kepada Reuters, bahwa kemungkinan peningkatan ketegangan militer yang tiba-tiba "tidak tinggi", tetapi Taiwan telah mengawasi dengan cermat setiap kegiatan China yang tidak biasa.
Pejabat itu menunjuk pada latihan militer gabungan Tentara Pembebasan Rakyat di daerah antara timur laut Taiwan dan dekat Selat Miyako, dekat dengan pulau-pulau selatan Jepang, yang telah menjadi lebih sering dalam sebulan terakhir ini.
Latihan tersebut termasuk jet tempur, pembom dan kapal perang dan dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Jepang, kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.
Sementara Presiden Tsai Ing-wen mengatakan pada pertemuan kelompok kerja pada hari Rabu, bahwa Taiwan harus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaannya terhadap kegiatan militer di kawasan itu dan mengatasi kesalahan informasi asing, meskipun dia tidak secara langsung menyebut China.
Meskipun pemerintah Taiwan mengatakan situasi pulau itu dan Ukraina "pada dasarnya berbeda", Tsai telah menyatakan "empati" untuk situasi Ukraina karena ancaman militer yang dihadapi pulau itu dari China.
Sementara China sendiri telah menuding Amerika Serikat dan Barat telah menggunakan isu Ukraina untuk menciptakan ketegangan dan kepanikan. Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan pada Rabu, bahwa pemerintah Taiwan bersama dengan Barat menggunakan Ukraina untuk "secara jahat meningkatkan" ancaman militer dan membangkitkan sentimen anti-China.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda