Kutuk Represi Muslim di India, Imam Shamsi Ali: India Berubah Jadi Demo-Crazy
Selasa, 22 Februari 2022 - 21:23 WIB
WASHINGTON - Presiden Nusantara Foundation dan Imam/Direktur Jamaica Muslim Center Imam Shamsi Ali Al-Kajangi mengutuk represi yang dialami warga Muslim di India.
Dia menyoroti pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang dianggap diskriminatif pada warga Muslim.
“India dikenal menjadi salah satu demokrasi terbesar bersama Amerika Serikat dan Indonesia. Tapi sejak Modi dan partai politiknya yang radikal, BJP, mengambil kekuasaan, India berubah dari demokrasi jadi ‘demo-crazy’ dan ‘kemunafikan’,” tegas dia dalam keterangan di akun Instagram miliknya.
Dia menambahkan, “Sejak Modi dan partai radikal BJP berkuasa India berubah dari Demokrasi menjadi Negara penuh kegilaan dan kemunafikan.”
“Itu salah satu kata-kata yang disampaikan di pawai kami menentang represi India pada Muslim, termasuk upaya mereka melarang hijab di sekolah-sekolah dan universitas-universitas,” papar dia.
“Memalukan, memalukan, kalian memalukan. Membunuh Muslim karena makan daging sapi, tetapi mengekspor sapi untuk McDonalds,” ujar dia.
Dia menyoroti pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang dianggap diskriminatif pada warga Muslim.
“India dikenal menjadi salah satu demokrasi terbesar bersama Amerika Serikat dan Indonesia. Tapi sejak Modi dan partai politiknya yang radikal, BJP, mengambil kekuasaan, India berubah dari demokrasi jadi ‘demo-crazy’ dan ‘kemunafikan’,” tegas dia dalam keterangan di akun Instagram miliknya.
Dia menambahkan, “Sejak Modi dan partai radikal BJP berkuasa India berubah dari Demokrasi menjadi Negara penuh kegilaan dan kemunafikan.”
“Itu salah satu kata-kata yang disampaikan di pawai kami menentang represi India pada Muslim, termasuk upaya mereka melarang hijab di sekolah-sekolah dan universitas-universitas,” papar dia.
“Memalukan, memalukan, kalian memalukan. Membunuh Muslim karena makan daging sapi, tetapi mengekspor sapi untuk McDonalds,” ujar dia.
tulis komentar anda