Indonesia Tekankan Pentingnya Implementasi 5 PC dalam Penyelesaian Krisis Myanmar
Kamis, 17 Februari 2022 - 16:50 WIB
PHNOM PENH - Pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (AMM Retreat) dimulai pada Kamis (17/2/2021). Dalam pertemuan pertama di bawah keketuaan Kamboja ini sejumlahpermasalahan turut dibahas, salah satunya adalah terkait krisis di Myanmar .
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi semua negara ASEAN masih sangat concern terhadap situasi di Myanmar termasuk tidak adanya kemajuan signifikan dalam implementasi 5 Point of Consencus (5PC). Semua negara ASEAN mengharapkan adanya kemajuan implementasi 5PC.
" Indonesia mengatakan kenapa implementasi 5PCs ini penting sekali artinya?," kata Retno dalam keterangan tertulisnya.
"Karena Implementasi ini penting bagi rakyat Myanmar, implementasi ini penting untuk stabilitas dan perdamaian di Kawasan dan implementasi ini juga penting bagi kredibilitas ASEAN," sambungnya.
Dijelaskan oleh Retno bahwa dua hal penting yang ingin dilihat dari implementasi 5PC saat ini adalah stop penggunaan kekerasan dan kunjungan Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat dilakukan dan dapat memiliki akses untuk melakukan komunikasi dan bertemu dengan semua pihak.
Lebih lanjut Indonesia menyampaikan bahwa dua hal tadi, dua hal tersebut merupakan first step, langkah pertama implementasi 5PCs.
"Sebuah pembukaan, an opening bagi langkah selanjutnya menuju inclusive dialogue," kata Retno.
Dalam kesempatan itu, Retno menyatakan bahwa Indonesia sekali lagi menekankan pentingnya Utusan Khusus ASEAN untuk memulai melakukan kontak dengan stakeholders lainnya di Myanmar.
"Penting bagi ASEAN untuk mendengarkan langsung concern dan pandangan para stakeholders tersebut," kata Retno.
Diluar dua hal tersebut, dikatakan oleh Retno, Indonesia juga mengingatkan mengenai pentingnya bantuan kemanusiaan.
"Penting untuk dipastikan bahwa bantuan kemanusiaan ini dapat mencapai semua pihak yang memerlukan," pungkasnya.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi semua negara ASEAN masih sangat concern terhadap situasi di Myanmar termasuk tidak adanya kemajuan signifikan dalam implementasi 5 Point of Consencus (5PC). Semua negara ASEAN mengharapkan adanya kemajuan implementasi 5PC.
" Indonesia mengatakan kenapa implementasi 5PCs ini penting sekali artinya?," kata Retno dalam keterangan tertulisnya.
"Karena Implementasi ini penting bagi rakyat Myanmar, implementasi ini penting untuk stabilitas dan perdamaian di Kawasan dan implementasi ini juga penting bagi kredibilitas ASEAN," sambungnya.
Dijelaskan oleh Retno bahwa dua hal penting yang ingin dilihat dari implementasi 5PC saat ini adalah stop penggunaan kekerasan dan kunjungan Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat dilakukan dan dapat memiliki akses untuk melakukan komunikasi dan bertemu dengan semua pihak.
Lebih lanjut Indonesia menyampaikan bahwa dua hal tadi, dua hal tersebut merupakan first step, langkah pertama implementasi 5PCs.
"Sebuah pembukaan, an opening bagi langkah selanjutnya menuju inclusive dialogue," kata Retno.
Dalam kesempatan itu, Retno menyatakan bahwa Indonesia sekali lagi menekankan pentingnya Utusan Khusus ASEAN untuk memulai melakukan kontak dengan stakeholders lainnya di Myanmar.
"Penting bagi ASEAN untuk mendengarkan langsung concern dan pandangan para stakeholders tersebut," kata Retno.
Diluar dua hal tersebut, dikatakan oleh Retno, Indonesia juga mengingatkan mengenai pentingnya bantuan kemanusiaan.
"Penting untuk dipastikan bahwa bantuan kemanusiaan ini dapat mencapai semua pihak yang memerlukan," pungkasnya.
(ian)
tulis komentar anda