Gelombang Pertama Pasukan Tambahan Jerman Tiba di Lithuania
Selasa, 15 Februari 2022 - 01:28 WIB
LITHUANIA - Sebuah pesawat militer Jerman yang membawa bala bantuan pasukan mendarat di Lithuania pada Senin (14/2/2022). Ini adalah gelombang pertama dari beberapa rencana penempatan NATO di tengah kekhawatiran kawasan itu tentang kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, Pesawat A400M membawa sekitar 70 tentara Jerman, dari apa yang diperkirakan akan berkembang menjadi 360 pasukan Jerman.
Pengerahan gelombang lainnya, termasuk pasukan pengintai dan artileri, serta petugas medis dari unit di seluruh Jerman, serta sekitar 100 meriam howitzer dan kendaraan lainnya, diperkirakan akan berlanjut sepanjang pekan ini.
"Ini adalah sinyal kuat bahwa Jerman bersedia dan mampu memperkuat kelompok perang segera sesuai kebutuhan," kata Letnan Kolonel Daniel Andrae, komandan pasukan NATO Jerman di Lithuania, kepada wartawan.
"Saya sangat senang memiliki orang-orang dengan saya, dan siap untuk segala sesuatu yang (bisa) muncul. Tentara yang ditambahkan akan tinggal selama mereka dibutuhkan,” lanjut Andrea.
Tentara Jerman terdiri dari sekitar setengah dari 1.100 pasukan tempur yang sudah ada di Lithuania, yang mencakup pasukan dari Belgia, Republik Ceko, Luksemburg, Belanda, dan Norwegia.
"Keputusan Jerman untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Lithuania adalah keputusan penting dan tepat waktu, yang menunjukkan solidaritas, persatuan, dan komitmen NATO untuk pertahanan kolektif," kata Menteri Pertahanan Lithuania, Arvydas Anusauskas.
Dengan total 5.000 tentara, kelompok pertempuran dipimpin oleh Jerman, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat. Inggris juga bersiap untuk memperkuat kelompok tempur NATO yang dipimpin Inggris di Estonia, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pekan lalu.
Sejak 2017, NATO telah mengerahkan kelompok tempur di negara-negara Baltik, seperti Lithuania, Latvia dan Estonia serta Polandia, semua berbatasan dengan Rusia. Langkah ini sebagai tanggapan atas pencaplokan semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz dijadwalkan tiba di Kiev pada awal pekan ini untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dan membantu mencegah perang. Pada hari Selasa, Scholz akan terbang ke Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Seperti dilaporkan Reuters, Pesawat A400M membawa sekitar 70 tentara Jerman, dari apa yang diperkirakan akan berkembang menjadi 360 pasukan Jerman.
Pengerahan gelombang lainnya, termasuk pasukan pengintai dan artileri, serta petugas medis dari unit di seluruh Jerman, serta sekitar 100 meriam howitzer dan kendaraan lainnya, diperkirakan akan berlanjut sepanjang pekan ini.
"Ini adalah sinyal kuat bahwa Jerman bersedia dan mampu memperkuat kelompok perang segera sesuai kebutuhan," kata Letnan Kolonel Daniel Andrae, komandan pasukan NATO Jerman di Lithuania, kepada wartawan.
"Saya sangat senang memiliki orang-orang dengan saya, dan siap untuk segala sesuatu yang (bisa) muncul. Tentara yang ditambahkan akan tinggal selama mereka dibutuhkan,” lanjut Andrea.
Tentara Jerman terdiri dari sekitar setengah dari 1.100 pasukan tempur yang sudah ada di Lithuania, yang mencakup pasukan dari Belgia, Republik Ceko, Luksemburg, Belanda, dan Norwegia.
"Keputusan Jerman untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Lithuania adalah keputusan penting dan tepat waktu, yang menunjukkan solidaritas, persatuan, dan komitmen NATO untuk pertahanan kolektif," kata Menteri Pertahanan Lithuania, Arvydas Anusauskas.
Dengan total 5.000 tentara, kelompok pertempuran dipimpin oleh Jerman, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat. Inggris juga bersiap untuk memperkuat kelompok tempur NATO yang dipimpin Inggris di Estonia, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pekan lalu.
Sejak 2017, NATO telah mengerahkan kelompok tempur di negara-negara Baltik, seperti Lithuania, Latvia dan Estonia serta Polandia, semua berbatasan dengan Rusia. Langkah ini sebagai tanggapan atas pencaplokan semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz dijadwalkan tiba di Kiev pada awal pekan ini untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dan membantu mencegah perang. Pada hari Selasa, Scholz akan terbang ke Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(esn)
tulis komentar anda