Taliban Dulu Hancurkan Situs UNESCO Ini, Kini Dilaporkan Digali Demi Harta Karun
Jum'at, 11 Februari 2022 - 00:34 WIB
Taliban mengejutkan para arkeolog dan sejarawan di seluruh dunia pada tahun 2001 ketika mereka menghancurkan patung Buddha Bamiyan, sepasang patung monumental yang berasal dari abad ke-6 Masehi. Sekarang, apa yang tersisa dari Situs Warisan Dunia UNESCO itu dilaporkan berada di bawah ancaman baru.
Mullah Abdullah Sarhadi, gubernur Taliban yang baru-baru ini diangkat di Bamiyan, Afghanistan, dilaporkan telah menutup daerah di sekitar sisa-sisa patung Buddha Bamiyan untuk turis dan melakukan penggalian untuk mencari harta karun yang dikabarkan akan dikubur di sana.
Penduduk setempat telah menginformasikan kepada Artnet News bahwa situs arkeologi - yang sebelumnya dapat diakses oleh pengunjung seharga USD5 (Rp71 ribu), telah ditutup sejak pertengahan Januari lalu. Sarhadi dilaporkan mengabaikan perintah dari otoritas Taliban di Kabul untuk berhenti menggali.
Hamid Naweed, seorang sejarawan seni lokal, mengatakan kepada outlet itu bahwa Sarhadi mungkin mencari harta karun emas kuno seperti yang ditemukan di makam Tillya Tepe pada akhir 1970-an.
“Menurut rumor, ada seorang putri yang dimakamkan di Bamiyan dengan semua perhiasannya, tetapi itu belum dikonfirmasi oleh arkeolog mana pun,” kata Naweed, mantan profesor di Universitas Kabul dan spesialis Buddha Bamiyan, seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (11/2/2022).
Naweed yakin bahwa para pemburu harta karun akan datang dalam keadaan tangan kosong.
“Kami tidak tahu siapa yang menaruh ide harta terpendam ini di benak gubernur, tetapi dia tidak memiliki hak atau pengetahuan arkeologi sendiri dan dengan cara yang sangat tidak profesional untuk melakukan penggalian di tempat yang berada di bawah perlindungan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia,” kata sejarawan seni itu.
Penggalian itu dikatakan berlangsung di dua lokasi - di bawah sisa-sisa Patung Buddha Barat setinggi 55 meter, dan di makam-makam di dekatnya.
Mullah Abdullah Sarhadi, gubernur Taliban yang baru-baru ini diangkat di Bamiyan, Afghanistan, dilaporkan telah menutup daerah di sekitar sisa-sisa patung Buddha Bamiyan untuk turis dan melakukan penggalian untuk mencari harta karun yang dikabarkan akan dikubur di sana.
Penduduk setempat telah menginformasikan kepada Artnet News bahwa situs arkeologi - yang sebelumnya dapat diakses oleh pengunjung seharga USD5 (Rp71 ribu), telah ditutup sejak pertengahan Januari lalu. Sarhadi dilaporkan mengabaikan perintah dari otoritas Taliban di Kabul untuk berhenti menggali.
Hamid Naweed, seorang sejarawan seni lokal, mengatakan kepada outlet itu bahwa Sarhadi mungkin mencari harta karun emas kuno seperti yang ditemukan di makam Tillya Tepe pada akhir 1970-an.
“Menurut rumor, ada seorang putri yang dimakamkan di Bamiyan dengan semua perhiasannya, tetapi itu belum dikonfirmasi oleh arkeolog mana pun,” kata Naweed, mantan profesor di Universitas Kabul dan spesialis Buddha Bamiyan, seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (11/2/2022).
Naweed yakin bahwa para pemburu harta karun akan datang dalam keadaan tangan kosong.
“Kami tidak tahu siapa yang menaruh ide harta terpendam ini di benak gubernur, tetapi dia tidak memiliki hak atau pengetahuan arkeologi sendiri dan dengan cara yang sangat tidak profesional untuk melakukan penggalian di tempat yang berada di bawah perlindungan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia,” kata sejarawan seni itu.
Penggalian itu dikatakan berlangsung di dua lokasi - di bawah sisa-sisa Patung Buddha Barat setinggi 55 meter, dan di makam-makam di dekatnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda