Rusia dan Belarusia Mulai Latihan Perang, Barat Makin Meradang

Kamis, 10 Februari 2022 - 12:43 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko adalah sekutu kuat Presiden Rusia Vladimir Putin. Kremlin mendukung Lukashenko ketika protes besar meletus di Belarus pada 2020. Sebagian besar negara Barat memberlakukan sanksi dan menolak mengakui hasil pemilu yang dimenangkan Lukashenko.

Seorang juru bicara Kremlin menggambarkan latihan perang itu serius. Dia mengatakan, “Rusia dan Belarusia sedang dihadapkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa (UE) Vladimir Chizhov mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih percaya diplomasi dapat membantu mengurangi eskalasi krisis di Ukraina.

Dia mengatakan pasukan Rusia di Belarusia akan kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan perang.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menjelaskan, "Ketika kami melihat persiapan untuk latihan militer ini, sekali lagi, kami melihat ini sebagai tindakan eskalasi dan bukan tindakan de-eskalasi."

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pembicaraan tentang penyelesaian konflik akan dihidupkan kembali pada Kamis (10/2/2022).

Perundingan akan dilakukan antara Rusia dan Ukraina bersama Prancis dan Jerman yang dikenal sebagai kuartet Normandia.

Macron mengatakan pada Rabu (9/2/2022) bahwa Putin telah meyakinkannya, pasukan Rusia tidak akan meningkatkan krisis. Meski demikian, Rusia mengatakan tidak memberikan jaminan seperti itu.

Setelah dua hari diplomasi intens yang dipimpin Macron, ada beberapa saran bahwa fokus baru pada perjanjian Minsk untuk mengakhiri konflik di Ukraina timur, dapat digunakan sebagai dasar meredakan krisis saat ini.

Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman mendukung kesepakatan Minsk pada 2014-2015.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More