Bombardir Suriah, 8 Rudal Israel Rontok Oleh Sistem Pertahanan Rusia
Kamis, 10 Februari 2022 - 06:15 WIB
MOSKOW - Pertahanan udara Suriah telah berhasil menembak jatuh sejumlah rudal Israel yang ditembakkan ke Damaskus dan sekitarnya pada Rabu pagi. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia , beberapa jam setelah serangkaian serangan terhadap posisi Suriah oleh Israel.
Empat jet tempur F-16 Israel menargetkan daerah Damaskus sekitar pukul 01:00 waktu setempat pada hari Rabu. Video tembakan pertahanan udara yang membubung untuk menghadapi rudal di langit malam dengan cepat beredar di media sosial. Menurut militer Suriah, rudal itu datang dari wilayah udara Lebanon, di suatu tempat di tenggara Beirut.
Seorang pejabat Suriah mengatakan serangan kedua itu datang dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan menargetkan wilayah Damaskus. Media Suriah melaporkan seorang tentara tewas dan lima terluka, termasuk tiga anggota baterai pertahanan udara.
"Delapan dari rudal yang mereka luncurkan dihancurkan oleh sistem pertahanan udara buatan Rusia yang melayani angkatan bersenjata Suriah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari RT, Kamis (10/2/2022).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia serangan itu terjadi sekitar pukul 01:30 waktu setempat dan melibatkan sepuluh rudal permukaan-ke-permukaan yang diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan, yang juga mengkonfirmasi kematian satu tentara Suriah dan melukai lima lainnya
Sementara itu Israel yang biasanya tidak mengakui serangan udara di Suriah, kali ini mengakuinya, dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan di Twitter bahwa mereka telah menargetkan baterai pertahanan udara Suriah. Mereka mengatakan sebuah rudal yang diluncurkan dari Suriah meledak di atas Umm al-Fahm, sebuah kota di selatan Nazareth di Israel utara.
Jet tempur Israel telah menyerang Suriah selama bertahun-tahun. Ketika Tel Aviv mengakui serangan itu, mereka mengklaim bahwa mereka menargetkan kehadiran militer "Iran" di negara tetangganya, yang menurut Israel membahayakan keberadaannya.
Pemerintah di Damaskus sendiri telah berulang kali mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah dan menuntut Tel Aviv untuk berhenti.
Selain mengajukan protes diplomatik, Rusia telah memasok militer Suriah dengan sistem pertahanan udara seperti Buk, Pantsir S-1, dan bahkan S-300. Ini bukan pertama kalinya kementerian pertahanan di Moskow mencatat efektivitas sistem tersebut terhadap serangan udara.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Empat jet tempur F-16 Israel menargetkan daerah Damaskus sekitar pukul 01:00 waktu setempat pada hari Rabu. Video tembakan pertahanan udara yang membubung untuk menghadapi rudal di langit malam dengan cepat beredar di media sosial. Menurut militer Suriah, rudal itu datang dari wilayah udara Lebanon, di suatu tempat di tenggara Beirut.
Seorang pejabat Suriah mengatakan serangan kedua itu datang dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan menargetkan wilayah Damaskus. Media Suriah melaporkan seorang tentara tewas dan lima terluka, termasuk tiga anggota baterai pertahanan udara.
"Delapan dari rudal yang mereka luncurkan dihancurkan oleh sistem pertahanan udara buatan Rusia yang melayani angkatan bersenjata Suriah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari RT, Kamis (10/2/2022).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia serangan itu terjadi sekitar pukul 01:30 waktu setempat dan melibatkan sepuluh rudal permukaan-ke-permukaan yang diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan, yang juga mengkonfirmasi kematian satu tentara Suriah dan melukai lima lainnya
Sementara itu Israel yang biasanya tidak mengakui serangan udara di Suriah, kali ini mengakuinya, dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan di Twitter bahwa mereka telah menargetkan baterai pertahanan udara Suriah. Mereka mengatakan sebuah rudal yang diluncurkan dari Suriah meledak di atas Umm al-Fahm, sebuah kota di selatan Nazareth di Israel utara.
Jet tempur Israel telah menyerang Suriah selama bertahun-tahun. Ketika Tel Aviv mengakui serangan itu, mereka mengklaim bahwa mereka menargetkan kehadiran militer "Iran" di negara tetangganya, yang menurut Israel membahayakan keberadaannya.
Pemerintah di Damaskus sendiri telah berulang kali mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah dan menuntut Tel Aviv untuk berhenti.
Selain mengajukan protes diplomatik, Rusia telah memasok militer Suriah dengan sistem pertahanan udara seperti Buk, Pantsir S-1, dan bahkan S-300. Ini bukan pertama kalinya kementerian pertahanan di Moskow mencatat efektivitas sistem tersebut terhadap serangan udara.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)
tulis komentar anda