Pendiri Gereja yang Mengaku Anak Tuhan Diburu FBI terkait Skandal Seks Anak

Rabu, 09 Februari 2022 - 08:28 WIB
"Dan memaksa para anggota untuk meminta sumbangan untuk amal palsu, sumbangan yang sebenarnya digunakan untuk membiayai operasi gereja dan gaya hidup mewah para pemimpinnya," bunyi keterangan di situs FBI.

Situs tersebut menambahkan: “Selain itu, diduga bahwa anak perempuan direkrut untuk bekerja sebagai asisten pribadi, atau 'pastoral', untuk Quiboloy dan bahwa para korban menyiapkan makanannya, membersihkan tempat tinggalnya, memberinya pijatan dan diminta untuk berhubungan seks dengan [dia] dalam apa yang oleh para pastoral disebut 'tugas malam'.”

Quiboloy diperkirakan masih berada di Kota Davao.

Dia menghadapi tuntutan pidana di AS setelah dewan hakim federal mendakwanya atas dugaan skema yang memaksa gadis-gadis dan wanita muda untuk berhubungan seks dengannya di bawah ancaman "kutukan abadi".

Quiboloy adalah sosok yang berpengaruh. Dia baru-baru ini mendukung pencalonan calon presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr dan calon wakil presidennya, Wali Kota Davao City Sara Duterte, putri Presiden Rodrigo Duterte.

Dalam sebuah pernyataan kepada media lokal, penasihat hukum Quiboloy, Ferdinand Topacio, mempertanyakan waktu pengumuman yang menunjukkan bahwa dakwaan dewan hakim federal dibuat pada 10 November 2021, di mana surat perintah telah dikeluarkan.

Konferensi pers online Topacio disiarkan melalui Sonshine Media Network International (SMNI), cabang media dari sekte Quiboloy. Itu juga disiarkan melalui halaman Facebook Quiboloy, yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut.

Topacio mengatakan publikasi FBI tentang poster "buruan" dimaksudkan untuk mempermalukan kepala dan pendiri sekte agama tersebut.

“Tidak perlu menanyakan informasi kepada publik mengenai keberadaan Pastor Quiboloy karena [dia] tidak bersembunyi. [Seseorang] harus bersembunyi di bawah [sebuah] batu untuk tidak mengetahui di mana pastor berada,” katanya kepada media lokal.

Dia menambahkan bahwa Quiboloy hanya berada di Kota Davao dan masih dapat disaksikan secara langsung di televisi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More