Eropa Rasakan Momen Paling Berbahaya Gara-gara Rusia dan Ukraina
Selasa, 08 Februari 2022 - 08:05 WIB
BRUSSELS - Eropa sedang merasakan momen paling berbahaya sejak Perang Dingin di tengah kekhawatiran akan invasi Rusia terhadap Ukraina .
Hal itu disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell.
“Kami hidup, menurut pemahaman saya, saat paling berbahaya bagi keamanan di Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin,” kata Borrell kepada wartawan, hari Senin, yang dilansir AFP, Selasa (8/2/2022).
Komentarnya muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia bertujuan untuk menghindari perang dan membangun kepercayaan selama kunjungan ke Moskow.
Kunjungan itu menjadikan Macron sebagai pemimpin top Barat pertama yang mengunjungi Moskow sejak Rusia mulai mengerahkan pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Macron, yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden pada bulan April, telah memposisikan dirinya sebagai mediator potensial di Ukraina, di mana Paris menyuarakan skeptisisme tentang prediksi Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya bahwa serangan Rusia akan segera terjadi.
Macron mengatakan kepada Putin bahwa dia sedang mencari tanggapan berguna. "Yang tentu saja memungkinkan kita untuk menghindari perang dan membangun batu bata kepercayaan, stabilitas, visibilitas," katanya.
Putin, pada bagiannya, mengatakan Rusia dan Prancis berbagi keprihatinan bersama tentang apa yang terjadi di bidang keamanan di Eropa.
Hal itu disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell.
“Kami hidup, menurut pemahaman saya, saat paling berbahaya bagi keamanan di Eropa setelah berakhirnya Perang Dingin,” kata Borrell kepada wartawan, hari Senin, yang dilansir AFP, Selasa (8/2/2022).
Komentarnya muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia bertujuan untuk menghindari perang dan membangun kepercayaan selama kunjungan ke Moskow.
Kunjungan itu menjadikan Macron sebagai pemimpin top Barat pertama yang mengunjungi Moskow sejak Rusia mulai mengerahkan pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Macron, yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden pada bulan April, telah memposisikan dirinya sebagai mediator potensial di Ukraina, di mana Paris menyuarakan skeptisisme tentang prediksi Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya bahwa serangan Rusia akan segera terjadi.
Macron mengatakan kepada Putin bahwa dia sedang mencari tanggapan berguna. "Yang tentu saja memungkinkan kita untuk menghindari perang dan membangun batu bata kepercayaan, stabilitas, visibilitas," katanya.
Putin, pada bagiannya, mengatakan Rusia dan Prancis berbagi keprihatinan bersama tentang apa yang terjadi di bidang keamanan di Eropa.
tulis komentar anda