Mau Bertemu Putin, Macron Blak-blakan Soal NATO, UE, dan Ukraina
Senin, 07 Februari 2022 - 21:31 WIB
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron berpendapat Rusia tidak tertarik menginvasi Ukraina. Dia mengungkapkan optimisme bahwa selama Barat siap membuat konsesi, dia dapat mengamankan "penurunan eskalasi" ketegangan di sekitar Ukraina.
Dia akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Senin (7/2/2022) waktu setempat.
“Tujuan geopolitik Rusia hari ini jelas bukan Ukraina, tetapi untuk memperjelas aturan hidup bersama dengan NATO dan Uni Eropa (UE),” ujar Macron menjelaskan dalam wawancara akhir pekan dengan media mingguan Journal du Dimanche sebelum keberangkatannya ke Moskow.
Rusia telah berulang kali menyerukan NATO untuk berhenti memperluas keanggotaan ke timur ke wilayah bekas Soviet.
Moskow terus mengutip kesepakatan yang dibuat pada saat runtuhnya Uni Soviet yang sejak itu telah berulang kali dilanggar NATO.
Membidik penolakan AS untuk mengakhiri “kebijakan pintu terbuka” NATO yang kontroversial, Macron memperingatkan, “Kita harus sangat realistis. Kita tidak akan mendapatkan langkah sepihak, tetapi penting untuk menghindari memburuknya situasi sebelum membangun mekanisme dan sikap saling percaya.”
Macron juga berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (6/2/2022).
Keduanya membahas “upaya diplomatik dan pencegahan yang sedang berlangsung” mengenai Rusia dan Ukraina. Macron akan mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8/2/2022).
Biden pekan lalu memerintahkan pengerahan 3.000 tentara AS ke Polandia, Jerman dan Rumania, mengantisipasi invasi oleh Moskow. Rusia menyangkal tuduhan hendak menyerang Ukraina.
Sementara Ukraina telah menarik kembali beberapa peringatannya mengenai dugaan invasi Rusia, AS hanya makin memperburuk situasi.
AS mengancam menghapus Rusia dari sistem keuangan SWIFT atau menjatuhkan sanksi pribadi pada Putin.
Dia akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Senin (7/2/2022) waktu setempat.
“Tujuan geopolitik Rusia hari ini jelas bukan Ukraina, tetapi untuk memperjelas aturan hidup bersama dengan NATO dan Uni Eropa (UE),” ujar Macron menjelaskan dalam wawancara akhir pekan dengan media mingguan Journal du Dimanche sebelum keberangkatannya ke Moskow.
Rusia telah berulang kali menyerukan NATO untuk berhenti memperluas keanggotaan ke timur ke wilayah bekas Soviet.
Moskow terus mengutip kesepakatan yang dibuat pada saat runtuhnya Uni Soviet yang sejak itu telah berulang kali dilanggar NATO.
Membidik penolakan AS untuk mengakhiri “kebijakan pintu terbuka” NATO yang kontroversial, Macron memperingatkan, “Kita harus sangat realistis. Kita tidak akan mendapatkan langkah sepihak, tetapi penting untuk menghindari memburuknya situasi sebelum membangun mekanisme dan sikap saling percaya.”
Macron juga berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (6/2/2022).
Keduanya membahas “upaya diplomatik dan pencegahan yang sedang berlangsung” mengenai Rusia dan Ukraina. Macron akan mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8/2/2022).
Biden pekan lalu memerintahkan pengerahan 3.000 tentara AS ke Polandia, Jerman dan Rumania, mengantisipasi invasi oleh Moskow. Rusia menyangkal tuduhan hendak menyerang Ukraina.
Sementara Ukraina telah menarik kembali beberapa peringatannya mengenai dugaan invasi Rusia, AS hanya makin memperburuk situasi.
AS mengancam menghapus Rusia dari sistem keuangan SWIFT atau menjatuhkan sanksi pribadi pada Putin.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda