Pentagon: Tambahan Pasukan AS ke Eropa Timur Bukan Bagian NATO
Selasa, 01 Februari 2022 - 11:32 WIB
WASHINGTON - Pasukan tambahan Amerika Serikat (AS) telah ditempatkan dalam siaga tinggi untuk mempersiapkan kemungkinan dikerahkan ke Eropa Timur.
“Meski demikian, pasukan AS itu tidak akan menjadi bagian dari 8.500 tentara AS yang siap mendukung Pasukan Respons NATO,” ungkap juru bicara Menteri Pertahanan John Kirby, dilansir Sputnik pada Selasa (2/2/2022).
Pada Jumat, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan memindahkan pasukan AS ke Eropa Timur dan ke negara-negara NATO dalam waktu dekat, tetapi disebutkan tidak banyak yang akan dikerahkan.
“Ketika menyangkut perjanjian atau pengaturan bilateral dengan sekutu NATO, jika mereka membutuhkan kemampuan tambahan, jika mereka menginginkannya, maka kami akan mengerjakannya secara individual dengan masing-masing negara untuk memastikan bahwa kami memenuhi kebutuhan sebaik yang mereka inginkan dan bisa ditampung," ujar Kirby saat jumpa pers pada Senin (31/1/2022).
Kirby menjelaskan pasukan AS yang baru saja ditempatkan dalam siaga tinggi di Amerika Serikat tidak akan menjadi bagian dari Pasukan Respons NATO, tetapi akan tersedia dikerahkan ke negara mana pun yang memiliki permintaan bantuan keamanan khusus.
“Amerika Serikat juga dapat memindahkan beberapa pasukan AS yang sudah berada di wilayah Eropa ke Eropa Timur,” papar Kirby.
Peningkatan bantuan militer ke Kiev terjadi di tengah meningkatnya ketegangan oleh klaim AS bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina.
Moskow telah berulang kali menolak klaim Barat, dengan mengatakan tidak memiliki rencana menyerang negara mana pun.
Selain itu, Rusia telah memperingatkan tindakan NATO di dekat perbatasannya dan rencana memperluas lebih jauh ke timur merupakan ancaman keamanan nasional.
Selain itu, Rusia telah mengatakan pihaknya berhak memindahkan pasukan di dalam wilayah kedaulatannya sendiri jika dianggap perlu.
“Meski demikian, pasukan AS itu tidak akan menjadi bagian dari 8.500 tentara AS yang siap mendukung Pasukan Respons NATO,” ungkap juru bicara Menteri Pertahanan John Kirby, dilansir Sputnik pada Selasa (2/2/2022).
Pada Jumat, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan memindahkan pasukan AS ke Eropa Timur dan ke negara-negara NATO dalam waktu dekat, tetapi disebutkan tidak banyak yang akan dikerahkan.
“Ketika menyangkut perjanjian atau pengaturan bilateral dengan sekutu NATO, jika mereka membutuhkan kemampuan tambahan, jika mereka menginginkannya, maka kami akan mengerjakannya secara individual dengan masing-masing negara untuk memastikan bahwa kami memenuhi kebutuhan sebaik yang mereka inginkan dan bisa ditampung," ujar Kirby saat jumpa pers pada Senin (31/1/2022).
Kirby menjelaskan pasukan AS yang baru saja ditempatkan dalam siaga tinggi di Amerika Serikat tidak akan menjadi bagian dari Pasukan Respons NATO, tetapi akan tersedia dikerahkan ke negara mana pun yang memiliki permintaan bantuan keamanan khusus.
“Amerika Serikat juga dapat memindahkan beberapa pasukan AS yang sudah berada di wilayah Eropa ke Eropa Timur,” papar Kirby.
Peningkatan bantuan militer ke Kiev terjadi di tengah meningkatnya ketegangan oleh klaim AS bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina.
Moskow telah berulang kali menolak klaim Barat, dengan mengatakan tidak memiliki rencana menyerang negara mana pun.
Selain itu, Rusia telah memperingatkan tindakan NATO di dekat perbatasannya dan rencana memperluas lebih jauh ke timur merupakan ancaman keamanan nasional.
Selain itu, Rusia telah mengatakan pihaknya berhak memindahkan pasukan di dalam wilayah kedaulatannya sendiri jika dianggap perlu.
(sya)
tulis komentar anda