Ukraina Amankan Kesepakatan Senjata Rp33 Triliun dengan Inggris

Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:15 WIB
Beberapa kapal perang Angkatan Laut Ukraina dan NATO berlatih di Laut Hitam. Foto/Ukrainian Navy
KIEV - Parlemen Ukraina telah meratifikasi perjanjian dengan Inggris untuk mengamankan dana USD2,3 miliar (Rp33 triliun) untuk pertahanan dan persenjataan.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan kapal perang rudal dan modernisasi armadanya di tengah ketegangan dengan Rusia.

Verkhovna Rada menyetujui kontrak pada Kamis (27/1/2022), dengan 275 anggota parlemen memberikan suara untuk langkah tersebut. Jumlah suara dukungan itu di atas ambang batas yang disyaratkan 226 suara untuk mayoritas sederhana.





“Perjanjian tersebut memberikan dukungan resmi ke Ukraina dalam bentuk pinjaman tidak melebihi 1,7 miliar pound, atau setara dalam dolar AS (hampir USD2,3 miliar) atau euro,” ungkap pernyataan dari Departemen Informasi Parlemen Ukraina.



Berbicara di parlemen, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Alexander Polishchuk mengatakan, “Ketentuan perjanjian kerangka kerja menyediakan implementasi proyek investasi pada pembelian dan produksi bersama dua pemburu ranjau, termasuk pengiriman dan pemeliharaannya.”



Dia juga mencatat, “Kesepakatan itu akan memungkinkan pembangunan bersama delapan kapal rudal dan fregat, pengiriman dan modernisasi senjata di kapal yang ada, konsultasi dan dukungan teknis untuk pembangunan infrastruktur angkatan laut.”

London dan Kiev menandatangani perjanjian itu pada November. Dalam pernyataan, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan rekannya Aleksey Reznikov mengatakan, “Kedua pemerintah tidak memiliki keinginan bermusuhan, atau berusaha dengan cara apa pun untuk secara strategis mengepung atau melemahkan Federasi Rusia.”

Pejabat Ukraina dan Barat telah membunyikan alarm beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir dari serangan yang akan segera terjadi, menunjuk pada pergerakan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina, di mana mereka memperkirakan 100.000 tentara Rusia ditempatkan.

Namun, Kremlin telah berulang kali menolak tuduhan bahwa angkatan bersenjata Rusia berencana menyerang Ukraina. Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menyebut klaim seperti itu "tidak berdasar."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More