China Tak Minat Pungut Jet Siluman F-35 AS di Laut China Selatan, Pakar Meragukannya
Jum'at, 28 Januari 2022 - 16:32 WIB
WASHINGTON - China pada Kamis menyangkal bahwa pihaknya tertarik untuk memburu puing-puing jet tempur siluman F-35C Amerika Serikat (AS) yang jatuh ke perairan Laut China Selatan. Washington bergegas untuk menemukannya karena pesawat canggih itu berisi informasi teknologi sensitif.
"Kami tidak tertarik dengan pesawat mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan.
"Beijing mendesak negara yang bersangkutan untuk melakukan hal-hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional, daripada melenturkan otot di kawasan ini," ujarnya.
Angkatan Laut AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk memulihkan jet tempur F-35C Lightning II, sebuah pesawat siluman canggih senilai USD100 juta, yang jatuh di Laut China Selatan pada hari Senin lalu.
Pesawat tempur bermesin tunggal jatuh ke laut setelah mengalami kecelakaan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson selama sesi pelatihan.
Pilot dengan aman terlontar dan dievakuasi dengan helikopter militer AS. Tujuh pelaut AS terluka dalam kecelakaan tersebut.
Insiden terjadi ketika kelompok tempur dari kapal induk USS Carl Vinson dan kapal induk USS Abraham Lincoln melakukan latihan tempur di Laut China Selatan.
Seorang pakar militer yang merupakan mantan perwira Angkatan Laut AS mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA), Jumat (28/1/2022), bahwa dibutuhkan waktu mulai dari tiga minggu hingga empat bulan untuk menemukan dan mengangkut pesawat dari kedalaman laut.
"Kami tidak tertarik dengan pesawat mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan.
"Beijing mendesak negara yang bersangkutan untuk melakukan hal-hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional, daripada melenturkan otot di kawasan ini," ujarnya.
Angkatan Laut AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk memulihkan jet tempur F-35C Lightning II, sebuah pesawat siluman canggih senilai USD100 juta, yang jatuh di Laut China Selatan pada hari Senin lalu.
Pesawat tempur bermesin tunggal jatuh ke laut setelah mengalami kecelakaan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson selama sesi pelatihan.
Pilot dengan aman terlontar dan dievakuasi dengan helikopter militer AS. Tujuh pelaut AS terluka dalam kecelakaan tersebut.
Insiden terjadi ketika kelompok tempur dari kapal induk USS Carl Vinson dan kapal induk USS Abraham Lincoln melakukan latihan tempur di Laut China Selatan.
Seorang pakar militer yang merupakan mantan perwira Angkatan Laut AS mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA), Jumat (28/1/2022), bahwa dibutuhkan waktu mulai dari tiga minggu hingga empat bulan untuk menemukan dan mengangkut pesawat dari kedalaman laut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda