Blue Diamond Affair: Pencurian Berlian Pangeran Faisal hingga Dibunuhnya 4 Orang Saudi

Jum'at, 28 Januari 2022 - 14:46 WIB
Sebelum menghilang, pada 4 Januari 1989, seorang diplomat Arab Saudi dibunuh di Si Lom, Distrik Bang Rak, Bangkok. Pada 1 Februari 1990, dua diplomat Saudi lagi dibunuh di Thung Mahamek di Distrik Yan Nawa Bangkok. Rentetan pembunuhan juga belum terpecahkan.

Belum jelas apakah pembunuhan terhadap Ruwaili dan para diplomat itu berhubungan dengan upaya penyelidikan pencurian perhiasan, namun pemerintah Saudi saat itu berpandangan bahwa pemerintah Thailand tidak berbuat cukup untuk memecahkan misteri seputar pembunuhan Ruwaili dan tiga diplomat Saudi.

Letnan Jenderal Chalor kemudian didakwa dan dihukum karena memerintahkan pembunuhan tahun 1995 terhadap istri dan putra seorang pedagang permata yang diduga terlibat dalam skandal tersebut, dan dia dijatuhi hukuman mati.

Mahkamah Agung Thailand menguatkan putusan tersebut dan menghukum mati Chalor pada 16 Oktober 2009. Namun, hukuman Chalor dikurangi menjadi lima puluh tahun penjara oleh Raja Bhumibol Adulyadej pada hari ulang tahun ke-84 sang raja.

Enam polisi lainnya juga dihukum karena terlibat dalam pembunuhan itu. Salah satu dari mereka yang terlibat, Letnan Kolonel Polisi Pansak Mongkolsilp, pada tahun 2002 dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Putusan itu dikuatkan dalam vonis pengadilan banding pada tahun 2005, tetapi ia dibebaskan pada tahun 2012.

4. Hubungan Diplomatik Rusak

Hubungan diplomatik kedua negara rusak setelah skandal pencurian berlian dan rentetan pembunuhan itu. Arab Saudi berhenti mengeluarkan visa kerja untuk warga Thailand dan melarang warganya mengunjungi Bangkok.

Misi diplomatik diturunkan ke tingkat kuasa usaha. Jumlah orang Thailand yang bekerja di Arab Saudi turun dari antara 150.000-200.000 pada tahun 1989 menjadi hanya 10.000 pada tahun 2008.

Pengiriman uang ke Thailand sekitar 200 miliar baht, karena lebih sedikit pekerja Thailand yang diizinkan bekerja di Arab Saudi.

5. Pencuri Berlian Jadi Biksu
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More