Rusia Ungkap Fakta Ukraina Dibanjiri Senjata AS dan NATO

Rabu, 26 Januari 2022 - 11:46 WIB
“Dengan dalih merawat warga Suriah yang ditahan secara paksa oleh Hayat Tahrir al-Sham di Idlib sebagai perisai manusia, diplomasi Amerika, dengan mengorbankan pembayar pajaknya, sebenarnya mendukung para militan,” ungkap Misi Rusia di PBB.

"Dengan memperkuat posisi Hayat Tahrir al-Sham, Washington menembak dirinya sendiri, menyatakan komitmennya terhadap integritas teritorial Republik Arab Suriah," papar pernyataan itu.

Diplomat Rusia juga menambahkan Moskow menyayangkan Washington menganggap menarik garis pemisah dan memasukkan negara-negara lain di PBB menjadi salah satu pencapaiannya di organisasi itu pada 2021.

"Sangat disesalkan bahwa rekan-rekan Amerika, sejalan dengan tradisi yang menyedihkan, secara terbuka menyebut menggambar garis pemisah, mengorganisir acara duplikat dan non-inklusif di luar PBB, 'mengandung' negara-negara lain di seluruh sistem PBB sebagai salah satu pencapaian utama mereka pada tahun 2021," papar Misi Rusia.

Dokumen tersebut diterbitkan sebagai tanggapan atas siaran pers dari Misi Permanen AS untuk PBB tertanggal 20 Januari, di mana para pejabat Amerika mempresentasikan apa yang disebut dugaan pemulihan kepemimpinan Amerika Serikat di PBB pada tahun pertama kepresidenan Joe Biden.

Ketegangan antara Rusia dan NATO telah meningkat baru-baru ini, karena Kiev dan sejumlah anggota aliansi telah menyatakan kekhawatiran tentang dugaan "konsentrasi" pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia memindahkan pasukan di dalam wilayahnya sendiri dan atas kebijakannya sendiri. Menurutnya, aktivitas itu tidak mengancam siapa pun.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan agresi yang direncanakan ke Ukraina. Rusia memperingatkan mempersenjatai Kiev dapat mendorongnya menggunakan kekuatan terhadap wilayah Donbass yang berbahasa Rusia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More