Biden Tegaskan Tak Ada Niat Pindahkan Pasukan AS dan NATO ke Ukraina
Rabu, 26 Januari 2022 - 07:51 WIB
"Ya, saya akan melihatnya," ungkap Biden ketika ditanya apakah dia bisa membayangkan memberikan sanksi langsung kepada Putin jika ada dugaan invasi.
Presiden AS menegaskan perkembangan ketegangan Ukraina-Rusia sepenuhnya bergantung pada pengambilan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menurut Biden belum membuat keputusan akhir tentang apakah akan maju ke Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan atas Ukraina telah meningkat. Barat dan Kiev menuduh Rusia merencanakan invasi.
Moskow menolak tuduhan itu dan mengatakan tidak memiliki rencana menyerang negara mana pun.
Rusia menambahkan bahwa tuduhan terhadapnya hanyalah dalih agar kehadiran militer aliansi NATO diperluas dan lebih banyak pasukan akan dikerahkan ke Eropa Timur.
Moskow dengan keras menyangkal tuduhan agresi yang direncanakan sebagai benar-benar tidak berdasar dan menekankan haknya merelokasi pasukan di dalam perbatasannya sendiri.
Kremlin juga memperingatkan, mempersenjatai Kiev dapat mendorong Ukraina menggunakannya melawan pemberontak di wilayah Donbass yang berbahasa Rusia.
Presiden AS menegaskan perkembangan ketegangan Ukraina-Rusia sepenuhnya bergantung pada pengambilan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menurut Biden belum membuat keputusan akhir tentang apakah akan maju ke Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan atas Ukraina telah meningkat. Barat dan Kiev menuduh Rusia merencanakan invasi.
Moskow menolak tuduhan itu dan mengatakan tidak memiliki rencana menyerang negara mana pun.
Rusia menambahkan bahwa tuduhan terhadapnya hanyalah dalih agar kehadiran militer aliansi NATO diperluas dan lebih banyak pasukan akan dikerahkan ke Eropa Timur.
Moskow dengan keras menyangkal tuduhan agresi yang direncanakan sebagai benar-benar tidak berdasar dan menekankan haknya merelokasi pasukan di dalam perbatasannya sendiri.
Kremlin juga memperingatkan, mempersenjatai Kiev dapat mendorong Ukraina menggunakannya melawan pemberontak di wilayah Donbass yang berbahasa Rusia.
(sya)
tulis komentar anda