Lakukan Hormat Nazi di Luar Bekas Kamp Konsentrasi, Turis Belanda Ditangkap
Rabu, 26 Januari 2022 - 01:49 WIB
"Kami berharap reaksi segera dari keamanan Memorial akan menjadi peringatan bagi semua orang yang akan mempertimbangkan untuk menggunakan situs Memorial sebagai panggung untuk manifestasi memalukan seperti itu," lanjutnya.
Michael Schudrich, kepala rabi Polandia, mengatakan tindakan museum itu telah benar dengan memanggil polisi.
"Paling tidak yang bisa kita lakukan untuk menghormati ingatan semua orang yang terbunuh oleh rezim Nazi Jerman adalah tidak menoleransi fasisme, kebencian, dan xenofobia," kata Schudrich kepada CNN.
"Dan kita tidak bisa mengabaikan ini sebagai lelucon yang buruk. Bahkan denda simbolis adalah pesan untuk orang lain," ia menambahkan.
Auschwitz-Birkenau, didirikan di Polandia yang diduduki Nazi, adalah kamp konsentrasi terbesar yang dijalankan oleh rezim Hitler. Lebih dari 1,1 juta pria, perempuan dan anak-anak dibunuh secara sistematis di sana, banyak dilakukan di kamar gas. Sekitar 6 juta orang Yahudi terbunuh dalam tragedi Holocaust.
Kompleks kamp telah diubah menjadi museum dan situs peringatan yang terbuka untuk pengunjung.
Pada bulan Oktober, grafiti anti-Semit ditemukan disemprotkan di barak kayu di lokasi tersebut dalam bahasa Inggris dan Jerman. Staf dari museum mengecam insiden itu sebagai "serangan keterlaluan" di situs peringatan itu.
Dan pada Agustus 2020, Auschwitz Memorial mengkritik tren di TikTok di mana anak-anak muda menggambarkan diri mereka sebagai korban Holocaust, dengan mengatakan bahwa video itu bisa menyakitkan dan menyinggung.
tulis komentar anda