Sistem Patriot AS, Rahasia UEA Rontokkan Rudal Houthi di Langit Abu Dhabi
Selasa, 25 Januari 2022 - 11:07 WIB
ABU DHABI - Sistem pertahanan Patriot Amerika Serikat (AS) diketahui sebagai senjata yang mencegat dan menghancurkan dua rudal balistik Houthi Yaman di langit Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kemarin.
Seorang pejabat militer AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi militer kepada AP, Selasa (25/1/2022), mengakui baterai rudal Patriot Amerika yang mencegah rudal Houthi menyerang sasaran di Abu Dhabi.
Video di media sosial menunjukkan bahwa tembakan misil pencegat keluar berasal dari pangkalan militer.
Serangan misil balitik dari pemberontak Houthi di Yaman telah mengganggu lalu lintas ke Bandara Internasional Abu Dhabi, rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Etihad, selama sekitar satu jam.
UEA mengonfirmasi serangan misil Houthi Yaman pada Senin dini hari kemarin adalah yang kedua yang menargetkan ibu kotanya dalam seminggu.
Serangan pertama pada Senin (17/1/2022) pekan lalu gagal dicegah dan menewaskan tiga orang di kawasan industri di Abu Dhabi.
Pasukan Amerika di Pangkalan Udara Al-Dhafra di ibu kota berlindung di bungker selama serangan kemarin dan membalas dengan tembakan rudal Patriot.
Ada sekitar 2.000 anggota layanan dan personel AS di Pangkalan Udara Al-Dhafra. Juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) Kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan tidak ada korban di pihak Amerika.
Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Military Times, Urban menulis bahwa pasukan di pangkalan itu tetap waspada dan siap untuk menanggapi setiap serangan.
Serangan-serangan itu mengancam usaha ramah dan bisnis yang berfokus pada pariwisata dari UEA, sebuah federasi dari tujuh syekh di Semenanjung Arab yang juga merupakan rumah bagi Dubai.
Selama bertahun-tahun, negara ini telah memasarkan dirinya sebagai sudut aman dari lingkungan yang berbahaya.
Video di media sosial menunjukkan langit di atas Abu Dhabi menyala sebelum fajar Senin, dengan apa yang tampak seperti rudal pencegat yang melesat ke awan untuk menargetkan tembakan yang masuk. Dua ledakan kemudian bergemuruh di seluruh kota.
Kantor berita WAM yang dikelola negara UEA mengatakan bahwa pecahan rudal-rudal jatuh tanpa bahaya di atas Abu Dhabi.
"Emirat siap untuk menghadapi ancaman apa pun dan...itu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi negara dari semua serangan,” kata Kementerian Pertahanan UEA.
Seorang pejabat militer AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi militer kepada AP, Selasa (25/1/2022), mengakui baterai rudal Patriot Amerika yang mencegah rudal Houthi menyerang sasaran di Abu Dhabi.
Video di media sosial menunjukkan bahwa tembakan misil pencegat keluar berasal dari pangkalan militer.
Serangan misil balitik dari pemberontak Houthi di Yaman telah mengganggu lalu lintas ke Bandara Internasional Abu Dhabi, rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Etihad, selama sekitar satu jam.
UEA mengonfirmasi serangan misil Houthi Yaman pada Senin dini hari kemarin adalah yang kedua yang menargetkan ibu kotanya dalam seminggu.
Serangan pertama pada Senin (17/1/2022) pekan lalu gagal dicegah dan menewaskan tiga orang di kawasan industri di Abu Dhabi.
Pasukan Amerika di Pangkalan Udara Al-Dhafra di ibu kota berlindung di bungker selama serangan kemarin dan membalas dengan tembakan rudal Patriot.
Ada sekitar 2.000 anggota layanan dan personel AS di Pangkalan Udara Al-Dhafra. Juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) Kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan tidak ada korban di pihak Amerika.
Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Military Times, Urban menulis bahwa pasukan di pangkalan itu tetap waspada dan siap untuk menanggapi setiap serangan.
Serangan-serangan itu mengancam usaha ramah dan bisnis yang berfokus pada pariwisata dari UEA, sebuah federasi dari tujuh syekh di Semenanjung Arab yang juga merupakan rumah bagi Dubai.
Selama bertahun-tahun, negara ini telah memasarkan dirinya sebagai sudut aman dari lingkungan yang berbahaya.
Video di media sosial menunjukkan langit di atas Abu Dhabi menyala sebelum fajar Senin, dengan apa yang tampak seperti rudal pencegat yang melesat ke awan untuk menargetkan tembakan yang masuk. Dua ledakan kemudian bergemuruh di seluruh kota.
Kantor berita WAM yang dikelola negara UEA mengatakan bahwa pecahan rudal-rudal jatuh tanpa bahaya di atas Abu Dhabi.
"Emirat siap untuk menghadapi ancaman apa pun dan...itu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi negara dari semua serangan,” kata Kementerian Pertahanan UEA.
(min)
tulis komentar anda