Cemas Digempur Rusia, Barat Bersatu Pasang Badan untuk Ukraina
Selasa, 25 Januari 2022 - 07:09 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendeklarasikan persatuan kekuatan Barat untuk menghalau Rusia menggempur Ukraina .
Deklarasi diumumkan hari Senin waktu Washington setelah pembicaraan krisis Ukraina antara Biden dengan para pemimpin Eropa.
Dalam kesempatan itu, Biden juga mengonfirmasi bahwa 8.500 tentara AS disiagakan untuk kemungkinan ditempatkan di Eropa Timur untuk mendukung NATO.
"Saya mengadakan pertemuan yang sangat, sangat, sangat baik—kebulatan suara total dengan semua pemimpin Eropa," kata Biden kepada wartawan tak lama setelah menyelesaikan konferensi video satu jam 20 menit dengan para pemimpin sekutu dari Eropa dan NATO, seperti dikutip AFP, Selasa (25/1/2022).
Di London, kantor Perdana Menteri Boris Johnson juga mengatakan; "Para pemimpin sepakat tentang pentingnya persatuan internasional dalam menghadapi meningkatnya permusuhan Rusia."
Sementara itu, Uni Eropa mengatakan sangat mendukung pemerintah di Kiev terhadap dugaan invasi Rusia yang akan segera terjadi.
Namun, blok tersebut menegaskan tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu akan segera terjadi.
"Tidak ada elemen baru yang akan menimbulkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi oleh Rusia," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell.
Dia berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa, di mana mereka diberi pengarahan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Diplomat UE itu mengatakan sekarang bukan waktunya untuk "nervous breakdown" atas Ukraina.
Dia juga mencatat bahwa menteri luar negeri AS mengklarifikasi laporan media tentang "evakuasi" dari Kiev kepada rekan-rekannya di Eropa.
“Blinken memberi tahu kami bahwa itu bukan evakuasi. Staf yang tidak penting diberi tahu bahwa mereka bebas memutuskan untuk meninggalkan negara itu jika mereka mau,” kata Borrell.
Uni Eropa sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi diplomatnya dari Kiev.
Deklarasi diumumkan hari Senin waktu Washington setelah pembicaraan krisis Ukraina antara Biden dengan para pemimpin Eropa.
Dalam kesempatan itu, Biden juga mengonfirmasi bahwa 8.500 tentara AS disiagakan untuk kemungkinan ditempatkan di Eropa Timur untuk mendukung NATO.
"Saya mengadakan pertemuan yang sangat, sangat, sangat baik—kebulatan suara total dengan semua pemimpin Eropa," kata Biden kepada wartawan tak lama setelah menyelesaikan konferensi video satu jam 20 menit dengan para pemimpin sekutu dari Eropa dan NATO, seperti dikutip AFP, Selasa (25/1/2022).
Di London, kantor Perdana Menteri Boris Johnson juga mengatakan; "Para pemimpin sepakat tentang pentingnya persatuan internasional dalam menghadapi meningkatnya permusuhan Rusia."
Sementara itu, Uni Eropa mengatakan sangat mendukung pemerintah di Kiev terhadap dugaan invasi Rusia yang akan segera terjadi.
Namun, blok tersebut menegaskan tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu akan segera terjadi.
"Tidak ada elemen baru yang akan menimbulkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi oleh Rusia," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell.
Dia berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa, di mana mereka diberi pengarahan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Diplomat UE itu mengatakan sekarang bukan waktunya untuk "nervous breakdown" atas Ukraina.
Dia juga mencatat bahwa menteri luar negeri AS mengklarifikasi laporan media tentang "evakuasi" dari Kiev kepada rekan-rekannya di Eropa.
“Blinken memberi tahu kami bahwa itu bukan evakuasi. Staf yang tidak penting diberi tahu bahwa mereka bebas memutuskan untuk meninggalkan negara itu jika mereka mau,” kata Borrell.
Uni Eropa sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi diplomatnya dari Kiev.
(min)
tulis komentar anda