Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Wilayah Barat Afghanistan, 26 Tewas
Selasa, 18 Januari 2022 - 03:02 WIB
HERAT - Sedikitnya 26 orang dilaporkan tewas setelah gempa bumi melanda Afghanistan barat pada Senin (17/1/2022), kata seorang pejabat. Gempa dangkal itu berkekuatan Magnitudo 5,3, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
“Para korban tewas ketika atap rumah mereka runtuh di distrik Qadis, di provinsi barat Badghis,” kata juru bicara provinsi Baz, Mohammad Sarwary kepada AFP, seperti dikutip dari NDTV.
Qadis adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan yang menghancurkan dan hanya mendapat sedikit manfaat dari bantuan internasional dalam 20 tahun terakhir.
"Lima wanita dan empat anak-anak termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam gempa bumi itu," kata Sarwary, seraya menambahkan bahwa empat lainnya juga terluka.
Menurutnya, gempa itu juga menimbulkan kerusakan pada permukiman penduduk di distrik Muqr, di provinsi itu. Namun, rincian kerusakan, termasuk korban masih belum tersedia.
Afghanistan termasuk negara yang sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah dan bangunan yang dibangun dengan buruk di Afghanistan yang miskin.
Pada tahun 2015, hampir 280 orang tewas ketika gempa berkekuatan 7,5 SR yang berpusat di pegunungan melanda Asia Selatan, dengan sebagian besar kematian di Pakistan.
Afghanistan saat ini berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan. Kondisi diperburuk oleh pengambilalihan negara oleh Taliban pada Agustus tahun lalu, ketika negara-negara Barat membekukan bantuan internasional dan akses ke aset yang disimpan di luar negeri.
“Para korban tewas ketika atap rumah mereka runtuh di distrik Qadis, di provinsi barat Badghis,” kata juru bicara provinsi Baz, Mohammad Sarwary kepada AFP, seperti dikutip dari NDTV.
Qadis adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan yang menghancurkan dan hanya mendapat sedikit manfaat dari bantuan internasional dalam 20 tahun terakhir.
"Lima wanita dan empat anak-anak termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam gempa bumi itu," kata Sarwary, seraya menambahkan bahwa empat lainnya juga terluka.
Menurutnya, gempa itu juga menimbulkan kerusakan pada permukiman penduduk di distrik Muqr, di provinsi itu. Namun, rincian kerusakan, termasuk korban masih belum tersedia.
Afghanistan termasuk negara yang sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah dan bangunan yang dibangun dengan buruk di Afghanistan yang miskin.
Pada tahun 2015, hampir 280 orang tewas ketika gempa berkekuatan 7,5 SR yang berpusat di pegunungan melanda Asia Selatan, dengan sebagian besar kematian di Pakistan.
Afghanistan saat ini berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan. Kondisi diperburuk oleh pengambilalihan negara oleh Taliban pada Agustus tahun lalu, ketika negara-negara Barat membekukan bantuan internasional dan akses ke aset yang disimpan di luar negeri.
(esn)
tulis komentar anda