Penampakan Tonga Usai Letusan Gunung Berapi Bawah Laut

Minggu, 16 Januari 2022 - 10:45 WIB
Penampakan Tonga usai letusan gunung berapi bawah laut. Foto/New Zealand Herald
NUKUALOFA - Berita dan gambar mulai muncul dari Tonga , sebuah negara Pasifik, menyusul letusan dahsyat gunung berapi di bawah laut 65 kilometer sebelah utara ibu kota Nuku'alofa.

Letusan yang terjadi tadi malam mengirim abu dan uap ke langit sementara ledakan sonik dilaporkan terdengar hingga Alaska.

Letusan itu juga memicu gelombang pasang dan peringatan tsunami di sekitar wilayah Pasifik, dengan evakuasi terjadi di Jepang, Chili dan Australia di daerah pesisir dataran rendah.



Ribuan orang di Selandia Baru mati-matian berusaha untuk berhubungan dengan orang-orang yang mereka cintai di negara Pasifik itu sejak tadi malam, ketika orang-orang memposting video langit hitam dan orang-orang yang melarikan diri dari gelombang yang bergelombang.

Tidak banyak kabar dari Tonga sejak listrik padam dan komunikasi terputus.

Namun berita mulai terdengar. Sebuah postingan yang belum diverifikasi ke forum Facebook Tonga Live It TOnga mengatakan peringatan tsunami masih aktif tetapi Perdana Menteri mengizinkan pompa bensin, toko roti dan toko buka dari jam 10 pagi - 2 siang hari ini, Minggu (16/1/2022), untuk kebutuhan.

Postingan itu mengatakan udara beracun menyelimuti seluruh Tonga tetapi kabar baiknya adalah tidak ada laporan kematian.

Pihak berwenang Tonga telah meminta bantuan air bersih, karena awan abu telah mencemari persediaan air.



Komisi Tinggi Selandia Baru mengatakan Nuku'alofa utara telah terkena dampak, dengan batu-batu besar terdampar.

Gambar dan video yang diposting dari pulau Lifuka di Ha'apai menunjukkan air telah surut tetapi bongkahan besar beton, batu, pohon dan bahkan daging kornet berserakan di tanah.

Save the Children mengatakan perhatian langsung adalah untuk keamanan udara dan air karena abu dan asap.

"Pemerintah telah meminta masyarakat untuk memakai masker dan menggunakan air minum kemasan untuk saat ini," bunyi sebuah pernyataan dari badan amal tersebut seperti dikutip dari New Zealand Herald.



Save the Children hanya memiliki sedikit staf di Tonga tetapi lebih banyak staf dan sumber daya di Fiji dan Vanuatu dan siap untuk memberikan bantuan.

Komisi Tinggi Selandia Baru di Nuku'alofa juga memantau situasi dengan cermat dan melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru.

"Sampai saat ini belum ada laporan resmi mengenai cedera atau kematian. Namun, komunikasi terbatas," katanya.

"Penilaian kerusakan sedang berlangsung dan Selandia Baru secara resmi menawarkan bantuan kepada Tonga," imbuhnya.



Pengawasan udara akan dilakukan segera setelah kondisi memungkinkan, dan dana awal USD500.000 tersedia untuk setiap permintaan segera dari pemerintah Tonga.

"Hubungan komunikasi dengan Tonga telah terganggu sehingga warga Selandia Baru mungkin mengalami kesulitan untuk menghubungi whanau mereka di Tonga saat ini," kata Mfat.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More