Dokter Dokter Singapura Dituduh Berhubungan Seks dengan Pasien
Kamis, 23 April 2020 - 14:35 WIB
SINGAPURA - Dua dokter di Singapura diadukan seorang perempuan ke Dewan Medis setempat atas tuduhan berhubungan seks dengan pasien perempuan yang tak berdaya demi memuaskan hasrat amoral mereka. Namun, salah dokter itu menggugat pasien perempuan itu dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Dewan Medis Singapura (SMC) yang menerima aduan pasien telah memerintahkan kedua dokter tersebut untuk tidak menghubungi pasien perempuan mereka di luar pekerjaan.
Mengutip Straits Times, seorang perempuan mengadu ke SMC—otoritas pengawas medis Singapura—pada Juni 2018 bahwa psikiater Chan Herng Nieng dan ahli bedah Julian Ong telah mengambil keuntungan dari pasien dan kolega perempuan yang rentan "untuk memuaskan hasrat amoral mereka".
Dr Ong, yang praktik pribadinyapada 70 persen anak perusahaan yang dimiliki oleh HC Surgical Specialists yang terdaftar di Catalist, telah menggugat perempuan itu atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun, dia kalah di pengadilan pada tanggal 3 April. Hakim pengadilan distrik mengatakan pernyataan perempuan itu dibenarkan.
Sebagai tindak lanjut dari kasus ini, SMC telah mengeluarkan sebuah pernyataan pada Rabu (22/4/2020) kemarin.
"Ketika putusan dari gugatan pencemaran nama baik dibawa ke perhatian SMC pada April 2020, SMC telah bertindak segera untuk mengamankan upaya yang ditandatangani dari Dr Chan dan Dr Ong agar menahan diri dari menghubungi pasien perempuan untuk tujuan di luar ruang lingkup praktik medis mereka, sambil menunggu selesainya proses disipliner terhadap mereka," bunyi pernyataan SMC.
Tidak disebutkan kapan SMC mengambil tindakan ini. Saham HC Surgical Specialists tidak menentu setelah gugatan pencemaran nama baik dokter kalah di pengadilan jadi pemberitaan media setempat.
Pada hari Senin, Parkway menarik akreditasi Dr Ong, sehingga dia tidak bisa lagi menggunakan empat rumah sakit grup—Gleneagles, Mount Elizabeth, Mount Elizabeth Novena dan Parkway East—dan fasilitas untuk pasiennya, sambil menunggu hasil dari pengaduan.
Namun, Dr Ong akan diizinkan untuk terus berlatih di pusat jantung HC Surgical Specialists.
Dewan Medis Singapura (SMC) yang menerima aduan pasien telah memerintahkan kedua dokter tersebut untuk tidak menghubungi pasien perempuan mereka di luar pekerjaan.
Mengutip Straits Times, seorang perempuan mengadu ke SMC—otoritas pengawas medis Singapura—pada Juni 2018 bahwa psikiater Chan Herng Nieng dan ahli bedah Julian Ong telah mengambil keuntungan dari pasien dan kolega perempuan yang rentan "untuk memuaskan hasrat amoral mereka".
Dr Ong, yang praktik pribadinyapada 70 persen anak perusahaan yang dimiliki oleh HC Surgical Specialists yang terdaftar di Catalist, telah menggugat perempuan itu atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun, dia kalah di pengadilan pada tanggal 3 April. Hakim pengadilan distrik mengatakan pernyataan perempuan itu dibenarkan.
Sebagai tindak lanjut dari kasus ini, SMC telah mengeluarkan sebuah pernyataan pada Rabu (22/4/2020) kemarin.
"Ketika putusan dari gugatan pencemaran nama baik dibawa ke perhatian SMC pada April 2020, SMC telah bertindak segera untuk mengamankan upaya yang ditandatangani dari Dr Chan dan Dr Ong agar menahan diri dari menghubungi pasien perempuan untuk tujuan di luar ruang lingkup praktik medis mereka, sambil menunggu selesainya proses disipliner terhadap mereka," bunyi pernyataan SMC.
Tidak disebutkan kapan SMC mengambil tindakan ini. Saham HC Surgical Specialists tidak menentu setelah gugatan pencemaran nama baik dokter kalah di pengadilan jadi pemberitaan media setempat.
Pada hari Senin, Parkway menarik akreditasi Dr Ong, sehingga dia tidak bisa lagi menggunakan empat rumah sakit grup—Gleneagles, Mount Elizabeth, Mount Elizabeth Novena dan Parkway East—dan fasilitas untuk pasiennya, sambil menunggu hasil dari pengaduan.
Namun, Dr Ong akan diizinkan untuk terus berlatih di pusat jantung HC Surgical Specialists.
tulis komentar anda