China Lockdown Kota Ketiga, 20 Juta Warga Dilarang Keluar Rumah
Rabu, 12 Januari 2022 - 01:38 WIB
BEIJING - China telah mengunci kota ketiga karena wabah COVID-19 , meningkatkan jumlah warganya yang terkurung di rumah mereka menjadi sekitar 20 juta orang.
Kota Anyang di provinsi Henan yang menjadi rumah bagi 5,5 juta orang menjadi kota ketiga di China yang dikunci atau lockdown setelah ditemukannya dua kasus Omicron pada Senin malam. Warga kota itu tidak diperbolehkan keluar dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan.
Sebelumnya13 juta orang telah dikurung di Xi'an selama hampir tiga minggu, dan 1,1 juta lebih di Yuzhou selama lebih dari seminggu. Namun berbeda dengan Anyang, Xi'an dan Yuzhou sama-sama berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus omicron.
Tidak jelas berapa lama penguncian akan berlangsung di Anyang, karena diumumkan sebagai langkah untuk memfasilitasi pengujian massal penduduk. Ini merupakan prosedur standar dalam strategi China untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi secepat mungkin.
Kasus-kasus omicron di Anyang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan di Tianjin pada Sabtu lalu. Tampaknya ini pertama kalinya Omicron menyebar di daratan China melampaui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.
Ini adalah penguncian terluas sejak penutupan Wuhan dan sebagian besar provinsi Hubei pada awal pandemi 2020 lalu. Penguncian ini juga terjadi mendekati pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing yang akan dilakukan pada 4 Februari mendatang.
Pejabat Olimpiade Beijing yang bertanggung jawab atas pengendalian penyakit, Huang Chun, mengatakan penyelenggara mengandalkan kerja sama para atlet dan ofisial untuk mencegah wabah yang dapat mempengaruhi partisipasi.
“Jika transmisi klaster massal terjadi, itu akan berdampak pada Olimpiade dan jadwal pasti,” kata Huang.
Kota Anyang di provinsi Henan yang menjadi rumah bagi 5,5 juta orang menjadi kota ketiga di China yang dikunci atau lockdown setelah ditemukannya dua kasus Omicron pada Senin malam. Warga kota itu tidak diperbolehkan keluar dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan.
Sebelumnya13 juta orang telah dikurung di Xi'an selama hampir tiga minggu, dan 1,1 juta lebih di Yuzhou selama lebih dari seminggu. Namun berbeda dengan Anyang, Xi'an dan Yuzhou sama-sama berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus omicron.
Tidak jelas berapa lama penguncian akan berlangsung di Anyang, karena diumumkan sebagai langkah untuk memfasilitasi pengujian massal penduduk. Ini merupakan prosedur standar dalam strategi China untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi secepat mungkin.
Kasus-kasus omicron di Anyang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan di Tianjin pada Sabtu lalu. Tampaknya ini pertama kalinya Omicron menyebar di daratan China melampaui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.
Ini adalah penguncian terluas sejak penutupan Wuhan dan sebagian besar provinsi Hubei pada awal pandemi 2020 lalu. Penguncian ini juga terjadi mendekati pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing yang akan dilakukan pada 4 Februari mendatang.
Pejabat Olimpiade Beijing yang bertanggung jawab atas pengendalian penyakit, Huang Chun, mengatakan penyelenggara mengandalkan kerja sama para atlet dan ofisial untuk mencegah wabah yang dapat mempengaruhi partisipasi.
“Jika transmisi klaster massal terjadi, itu akan berdampak pada Olimpiade dan jadwal pasti,” kata Huang.
tulis komentar anda