Salahkan Taliban Atas Krisis Keuangan, Profesor Afghanistan Ditangkap
Minggu, 09 Januari 2022 - 17:20 WIB
KABUL - Seorang profesor universitas terkemuka Afghanistan yang secara terbuka mengkritik rezim garis keras Taliban telah ditangkap di Kabul. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mentweet bahwa Profesor Faizullah Jalal telah ditahan pada hari Sabtu atas pernyataan yang dia buat di media sosial. Jalal dianggap berusaha menghasut orang untuk menentang sistem dan bermain dengan martabat rakyat.
Jalal telah tampil beberapa kali di acara bincang-bincang televisi sejak pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) digulingkan Taliban Agustus lalu. Ia menyalahkan Taliban atas krisis keuangan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.
"Dia ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tidak masuk akal serupa atas nama profesor atau sarjana yang merugikan martabat orang lain," kata Mujahid seperti dilansir dari France24, Minggu (9/1/2022).
Mujahid membagikan tangkapan layar dari tweet yang dia klaim telah diposting oleh Jalal, yang mengatakan bahwa kepala intelijen Taliban adalah kaki tangan Pakistan, dan bahwa pemerintah baru menganggap warga Afghanistan sebagai "keledai".
Dalam satu penampilan televisi, Jalal menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem - yang juga ikut berpartisipasi -- sebagai "anak sapi", sebuah penghinaan besar di Afghanistan.
Video kritik pedasnya menjadi viral di media sosial, memicu kekhawatiran bahwa dia akan menghadapi risiko pembalasan oleh Taliban.
Istri Jalal, Massouda, yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat wanita pertama Afghanistan untuk presiden, memposting di Facebook bahwa suaminya telah ditangkap oleh pasukan Taliban dan ditahan di lokasi yang tidak diketahui.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mentweet bahwa Profesor Faizullah Jalal telah ditahan pada hari Sabtu atas pernyataan yang dia buat di media sosial. Jalal dianggap berusaha menghasut orang untuk menentang sistem dan bermain dengan martabat rakyat.
Jalal telah tampil beberapa kali di acara bincang-bincang televisi sejak pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) digulingkan Taliban Agustus lalu. Ia menyalahkan Taliban atas krisis keuangan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.
"Dia ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tidak masuk akal serupa atas nama profesor atau sarjana yang merugikan martabat orang lain," kata Mujahid seperti dilansir dari France24, Minggu (9/1/2022).
Mujahid membagikan tangkapan layar dari tweet yang dia klaim telah diposting oleh Jalal, yang mengatakan bahwa kepala intelijen Taliban adalah kaki tangan Pakistan, dan bahwa pemerintah baru menganggap warga Afghanistan sebagai "keledai".
Dalam satu penampilan televisi, Jalal menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem - yang juga ikut berpartisipasi -- sebagai "anak sapi", sebuah penghinaan besar di Afghanistan.
Video kritik pedasnya menjadi viral di media sosial, memicu kekhawatiran bahwa dia akan menghadapi risiko pembalasan oleh Taliban.
Istri Jalal, Massouda, yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat wanita pertama Afghanistan untuk presiden, memposting di Facebook bahwa suaminya telah ditangkap oleh pasukan Taliban dan ditahan di lokasi yang tidak diketahui.
tulis komentar anda