Protes BBM Berubah jadi Kerusuhan, Kazakhstan Umumkan Keadaan Darurat
Rabu, 05 Januari 2022 - 14:54 WIB
NUR SULTAN - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di kota terbesar di negara Asia Tengah itu, Almaty, dan di provinsi Mangistau barat di mana aksi protes harga BBM berubah menjadi kekerasan. Demikian pengumuman yang dikeluarkan kantor Kepresidenan Kazakhstan pada Rabu (5/1/2022) pagi.
Menurut dokumen yang dipublikasikan di situs web Presiden langkah itu termasuk jam malam mulai pukul 11.00 malam hingga jam 07.00 pagi, pembatasan pergerakan, dan larangan pertemuan massal.
"Seruan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam video pidatonya beberapa jam sebelumnya.
"Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik," imbuhnya seperti dikutip dari CNN.
Saat dia berbicara, polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa menyerbu kantor walikota, seorang koresponden Reuters melaporkan dari tempat kejadian.
Pemerintah negara kaya minyak itu mengatakan Selasa malam bahwa pihaknya memulihkan beberapa batas harga pada bahan bakar gas cair, setelah protes yang jarang terjadi mencapai Almaty menyusul kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.
Banyak warga Kazakhstan telah mengubah mobil mereka untuk menggunakan LPG, yang jauh lebih murah daripada bensin sebagai bahan bakar kendaraan di Kazakhstan karena batasan harga. Tetapi pemerintah berpendapat harga rendah itu tidak berkelanjutan dan mengangkat batasnya pada 1 Januari.
Setelah harga bahan bakar melonjak, unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang meletus pada 2 Januari di kota Zhanaozen, pusat minyak dan lokasi bentrokan mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi satu dekade lalu.
Menurut dokumen yang dipublikasikan di situs web Presiden langkah itu termasuk jam malam mulai pukul 11.00 malam hingga jam 07.00 pagi, pembatasan pergerakan, dan larangan pertemuan massal.
"Seruan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam video pidatonya beberapa jam sebelumnya.
"Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik," imbuhnya seperti dikutip dari CNN.
Saat dia berbicara, polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa menyerbu kantor walikota, seorang koresponden Reuters melaporkan dari tempat kejadian.
Pemerintah negara kaya minyak itu mengatakan Selasa malam bahwa pihaknya memulihkan beberapa batas harga pada bahan bakar gas cair, setelah protes yang jarang terjadi mencapai Almaty menyusul kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.
Banyak warga Kazakhstan telah mengubah mobil mereka untuk menggunakan LPG, yang jauh lebih murah daripada bensin sebagai bahan bakar kendaraan di Kazakhstan karena batasan harga. Tetapi pemerintah berpendapat harga rendah itu tidak berkelanjutan dan mengangkat batasnya pada 1 Januari.
Setelah harga bahan bakar melonjak, unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang meletus pada 2 Januari di kota Zhanaozen, pusat minyak dan lokasi bentrokan mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi satu dekade lalu.
tulis komentar anda