Agen Intelijen Afghanistan Buang 3.000 Liter Miras ke Kanal di Kabul
Minggu, 02 Januari 2022 - 23:30 WIB
KABUL - Sebuah tim agen intelijen Afghanistan menuangkan sekitar 3.000 liter minuman keras ke sebuah kanal di Kabul, Minggu (2/1/2022). Tindakan itu dilakukan ketika penguasa baru Afghanistan, Taliban menindak keras penjualan alkohol di negara tersebut.
Rekaman video yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) menunjukkan tim agennya tenah menuangkan alkohol yang disimpan dalam tong ke sebuah kanal, setelah menyitanya dalam penggerebekan di ibu kota.
"Muslim harus benar-benar tidak membuat dan mengantarkan alkohol," kata seorang pejabat intelijen dalam rekaman yang diposting agensi tersebut di Twitter pada hari Minggu, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Tidak jelas kapan penggerebekan dilakukan atau kapan tepatnya alkohol dihancurkan. Tetapi, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh badan tersebut mengatakan, tiga pengedar ditangkap selama operasi tersebut.
Menjual dan mengonsumsi alkohol dilarang, bahkan di bawah rezim yang didukung Barat sebelumnya. Tetapi Taliban, yang dikenal dengan aliran Islamnya yang keras, lebih keras dalam menentang peredaran alkohol.
Sejak kelompok Islamis merebut kekuasaan pada 15 Agustus, frekuensi penggerebekan, termasuk terhadap pecandu narkoba, telah meningkat di seluruh negeri. Selama ini, Afghanistan dikenal sebagai salah satu penghasil opium terbesar di dunia.
Kementerian Pemerintah Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan juga telah mengeluarkan beberapa pedoman yang membatasi hak-hak perempuan.
Rekaman video yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) menunjukkan tim agennya tenah menuangkan alkohol yang disimpan dalam tong ke sebuah kanal, setelah menyitanya dalam penggerebekan di ibu kota.
"Muslim harus benar-benar tidak membuat dan mengantarkan alkohol," kata seorang pejabat intelijen dalam rekaman yang diposting agensi tersebut di Twitter pada hari Minggu, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Tidak jelas kapan penggerebekan dilakukan atau kapan tepatnya alkohol dihancurkan. Tetapi, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh badan tersebut mengatakan, tiga pengedar ditangkap selama operasi tersebut.
Menjual dan mengonsumsi alkohol dilarang, bahkan di bawah rezim yang didukung Barat sebelumnya. Tetapi Taliban, yang dikenal dengan aliran Islamnya yang keras, lebih keras dalam menentang peredaran alkohol.
Sejak kelompok Islamis merebut kekuasaan pada 15 Agustus, frekuensi penggerebekan, termasuk terhadap pecandu narkoba, telah meningkat di seluruh negeri. Selama ini, Afghanistan dikenal sebagai salah satu penghasil opium terbesar di dunia.
Kementerian Pemerintah Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan juga telah mengeluarkan beberapa pedoman yang membatasi hak-hak perempuan.
(esn)
tulis komentar anda