Inggris Wajibkan Murid SMP Kenakan Masker dalam Kelas
Minggu, 02 Januari 2022 - 22:36 WIB
LONDON - Siswa-siswi sekolah menengah di Inggris akan diminta untuk memakai masker , ketika mereka kembali setelah liburan Natal minggu depan. “Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi lonjakan kasus varian Omicron dari COVID-19,” kata Sekretaris Pendidikan Inggris, Nadhim Zahawi, Minggu (2/1/2022).
"Kami ingin memaksimalkan jumlah anak di sekolah dan perguruan tinggi untuk jumlah waktu maksimum," katanya dalam sebuah artikel di Sunday Telegraph.
Menurutnya, salah satu langkah tambahan sementara yang akan membantu mencapai hal ini sehubungan dengan lonjakan omicron adalah merekomendasikan masker dikenakan di ruang kelas sekolah menengah dan ruang pengajaran untuk minggu-minggu mendatang, meskipun tidak lebih lama dari yang dibutuhkan.
Inggris adalah satu-satunya dari empat negara di Inggris Raya, di mana masker wajah sebelumnya tidak direkomendasikan di dalam kelas. Dengan angka infeksi harian pada rekor tertinggi dan orang yang dites positif diharuskan mengisolasi setidaknya selama tujuh hari, sekolah dan layanan publik lainnya menghadapi gangguan karena kekurangan staf.
Pemerintah telah meminta manajer sektor publik untuk mempersiapkan skenario terburuk dari 25 persen staf yang absen dalam beberapa minggu ke depan.
“Beberapa pembelajaran jarak jauh akan diperlukan mengingat jumlah murid dan guru yang harus mengasingkan diri,” kata Zahawi.
Namun dia menambahkan bahwa pengajaran tatap muka akan terus menjadi norma yang diharapkan dan ujian akan berjalan sesuai rencana bulan ini.
"Kami ingin memaksimalkan jumlah anak di sekolah dan perguruan tinggi untuk jumlah waktu maksimum," katanya dalam sebuah artikel di Sunday Telegraph.
Menurutnya, salah satu langkah tambahan sementara yang akan membantu mencapai hal ini sehubungan dengan lonjakan omicron adalah merekomendasikan masker dikenakan di ruang kelas sekolah menengah dan ruang pengajaran untuk minggu-minggu mendatang, meskipun tidak lebih lama dari yang dibutuhkan.
Inggris adalah satu-satunya dari empat negara di Inggris Raya, di mana masker wajah sebelumnya tidak direkomendasikan di dalam kelas. Dengan angka infeksi harian pada rekor tertinggi dan orang yang dites positif diharuskan mengisolasi setidaknya selama tujuh hari, sekolah dan layanan publik lainnya menghadapi gangguan karena kekurangan staf.
Pemerintah telah meminta manajer sektor publik untuk mempersiapkan skenario terburuk dari 25 persen staf yang absen dalam beberapa minggu ke depan.
“Beberapa pembelajaran jarak jauh akan diperlukan mengingat jumlah murid dan guru yang harus mengasingkan diri,” kata Zahawi.
Namun dia menambahkan bahwa pengajaran tatap muka akan terus menjadi norma yang diharapkan dan ujian akan berjalan sesuai rencana bulan ini.
(esn)
tulis komentar anda