Sebut Assad Pahlawan, Maduro Yakin Suriah Bakal Menang Lawan Teroris
Jum'at, 31 Desember 2021 - 15:53 WIB
DAMASKUS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dia yakin Suriah akan menang dalam perang melawan teroris kriminal. Dia juga memuji Presiden Bashar al-Assad sebagai pahlawan pemberani.
“[Suriah] ditakdirkan untuk menanggung perang [melawan] teroris kriminal. Orang-orang Suriah telah sangat menderita selama 11 tahun terakhir, dan tahu bagaimana bertahan, dan bagaimana menang," katanya dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Mayadeen.
"Tentara Arab Suriah, dengan rakyat yang bersatu, dan Presiden Bashar al-Assad, mereka akan bangkit lagi di Suriah, dan mereka akan membebaskannya sepenuhnya," katanya lagi.
Maduro percaya bahwa dunia Arab, dan seluruh dunia, akan takjub melihat bagaimana Suriah akan bangkit, di tahun-tahun berikutnya.
Maduro lantas secara pribadi memuji sosok Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Presiden al-Assad adalah orang yang berani dan heroik. Dia benar-benar pahlawan dan pejuang yang hebat. Kami memiliki di Venezuela komunitas yang sangat besar dari orang-orang Suriah, yaitu, sekitar satu juta orang asal Suriah," ujarnya.
"Ada klub Suriah-Venezuela di mana semua kegiatan budaya Suriah diadakan, dan kami merasakan cinta yang besar untuk Suriah, karena saya mengenalnya dengan baik dan mengunjunginya berkali-kali ketika saya menjadi menteri luar negeri bersama Pemimpin Hugo Chavez.”
Dalam wawancara yang dikutip media pemerintah Suriah, SANA, kemarin (30/12/2021), Maduro memperbarui dukungan negaranya untuk perjuangan Palestina.
Dia mengatakan Venezuela tidak akan meninggalkan Palestina dalam keadaan atau tekanan apa pun, menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. "Israel akan membayar mereka suatu hari nanti," ujarnya.
Maduro mencatat bahwa 2021 adalah tahun pertama di mana Venezuela mencatat pertumbuhan ekonomi sejak awal apa yang dia sebut "sanksi kriminal imperialis Amerika Serikat".
Menurutnya, pertumbuhan itu adalah hasil dari upaya berkelanjutan rakyat Venezuela.
Maduro menambahkan bahwa rakyat Venezuela menolak serangan sengit yang diluncurkan oleh kekuatan kekaisaran AS dan sekutunya di seluruh dunia."Tetapi kami bertahan dan melawan," ujarnya.
Maduro menyoroti bahwa rakyat Venezuela tidak cukup dengan perlawanan, melainkan tujuan penting yang mereka kejar adalah untuk mencapai kemajuan melalui upaya kolektif, melalui stimulasi semua sektor ekonomi.
“Imperialisme berpikir bahwa Venezuela adalah miliknya," katanya, yang menambahkan bahwa imperialis merasa memiliki kemampuan untuk menunjuk seorang presiden untuk negaranya melalui perilaku kolonialisnya.
“[Suriah] ditakdirkan untuk menanggung perang [melawan] teroris kriminal. Orang-orang Suriah telah sangat menderita selama 11 tahun terakhir, dan tahu bagaimana bertahan, dan bagaimana menang," katanya dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Mayadeen.
"Tentara Arab Suriah, dengan rakyat yang bersatu, dan Presiden Bashar al-Assad, mereka akan bangkit lagi di Suriah, dan mereka akan membebaskannya sepenuhnya," katanya lagi.
Maduro percaya bahwa dunia Arab, dan seluruh dunia, akan takjub melihat bagaimana Suriah akan bangkit, di tahun-tahun berikutnya.
Maduro lantas secara pribadi memuji sosok Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Presiden al-Assad adalah orang yang berani dan heroik. Dia benar-benar pahlawan dan pejuang yang hebat. Kami memiliki di Venezuela komunitas yang sangat besar dari orang-orang Suriah, yaitu, sekitar satu juta orang asal Suriah," ujarnya.
"Ada klub Suriah-Venezuela di mana semua kegiatan budaya Suriah diadakan, dan kami merasakan cinta yang besar untuk Suriah, karena saya mengenalnya dengan baik dan mengunjunginya berkali-kali ketika saya menjadi menteri luar negeri bersama Pemimpin Hugo Chavez.”
Dalam wawancara yang dikutip media pemerintah Suriah, SANA, kemarin (30/12/2021), Maduro memperbarui dukungan negaranya untuk perjuangan Palestina.
Dia mengatakan Venezuela tidak akan meninggalkan Palestina dalam keadaan atau tekanan apa pun, menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. "Israel akan membayar mereka suatu hari nanti," ujarnya.
Maduro mencatat bahwa 2021 adalah tahun pertama di mana Venezuela mencatat pertumbuhan ekonomi sejak awal apa yang dia sebut "sanksi kriminal imperialis Amerika Serikat".
Menurutnya, pertumbuhan itu adalah hasil dari upaya berkelanjutan rakyat Venezuela.
Maduro menambahkan bahwa rakyat Venezuela menolak serangan sengit yang diluncurkan oleh kekuatan kekaisaran AS dan sekutunya di seluruh dunia."Tetapi kami bertahan dan melawan," ujarnya.
Maduro menyoroti bahwa rakyat Venezuela tidak cukup dengan perlawanan, melainkan tujuan penting yang mereka kejar adalah untuk mencapai kemajuan melalui upaya kolektif, melalui stimulasi semua sektor ekonomi.
“Imperialisme berpikir bahwa Venezuela adalah miliknya," katanya, yang menambahkan bahwa imperialis merasa memiliki kemampuan untuk menunjuk seorang presiden untuk negaranya melalui perilaku kolonialisnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda