Bukan Kaleng-kaleng, Satelit China Potret Kota San Francisco dalam 42 Detik
Rabu, 29 Desember 2021 - 07:42 WIB
Tim peneliti di balik satelit mengklaim pesawat antariksa itu adalah yang paling gesit yang pernah dibuat.
Kemampuan satelit untuk mencakup area yang begitu luas dalam waktu singkat dilengkapi dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) onboard, yang membantu menstabilkannya.
Beijing-3 dikatakan dapat merencanakan rute penerbangannya secara mandiri, memantau hingga 500 area yang diminati saat melintasi dunia hampir 100 kali dalam satu hari.
Selama pengujian, satelit dikatakan berputar dengan kecepatan hingga 10 derajat per detik.
Di satelit yang lebih tua, kecepatan seperti itu pasti menghasilkan getaran, yang memengaruhi kualitas gambar.
Sebagian besar satelit yang ada harus tetap diam saat mengambil gambar permukaan planet, serta melewati suatu area beberapa kali, karena mereka hanya dapat memotret perhentian sempit daratan tepat di bawahnya.
“Selain mengintip Pantai Barat Amerika, Beijing-3 juga mampu memindai di sepanjang Sungai Yangtze China, menangkap area jalur air sepanjang 6.300 kilometer yang berkelok-kelok dalam satu lintasan,” ujar tim peneliti membuktikan bahwa satelit itu bukan kaleng-kaleng.
Kemampuan satelit untuk mencakup area yang begitu luas dalam waktu singkat dilengkapi dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) onboard, yang membantu menstabilkannya.
Beijing-3 dikatakan dapat merencanakan rute penerbangannya secara mandiri, memantau hingga 500 area yang diminati saat melintasi dunia hampir 100 kali dalam satu hari.
Selama pengujian, satelit dikatakan berputar dengan kecepatan hingga 10 derajat per detik.
Di satelit yang lebih tua, kecepatan seperti itu pasti menghasilkan getaran, yang memengaruhi kualitas gambar.
Sebagian besar satelit yang ada harus tetap diam saat mengambil gambar permukaan planet, serta melewati suatu area beberapa kali, karena mereka hanya dapat memotret perhentian sempit daratan tepat di bawahnya.
“Selain mengintip Pantai Barat Amerika, Beijing-3 juga mampu memindai di sepanjang Sungai Yangtze China, menangkap area jalur air sepanjang 6.300 kilometer yang berkelok-kelok dalam satu lintasan,” ujar tim peneliti membuktikan bahwa satelit itu bukan kaleng-kaleng.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda