Kutip Alquran, Iran Ancam Ledakkan Situs Nuklir Israel
Senin, 27 Desember 2021 - 15:42 WIB
TEHERAN - Iran telah mengancam akan meledakkan reaktor nuklir Dimona di Israel dengan serangan rudalnya. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengutip dalil Alquran saat mem-posting video simulasi serangan terhadap situs nuklir tersebut.
Video itu di-posting di akun Twitter yang dijalankan oleh IRGC pada hari Jumat atau hari penutupan latihan perang Great Prophet 17.
Video itu memperlihatkan rentetan serangan rudal menghancurkan tiruan dari reaktor nuklir Dimona di Negev, Israel.
"Kemudian pada hari itu, kami [Tuhan] akan memberimu pukulan paling keras. Kami pasti akan memberikan hukuman,” tulis IRGC dalam bahasa Arab dengan menyertakan tanda pagar (tagar) Dimona.
Menurut media Israel, Jerusalem Post, Senin (27/12/2021), tweet IRGC itu secara harfiah mengutip penggalan dari dalil Alquran, yakni Surat Al-Anfal Ayat 60. Teks Arab dari penggalan dalil tersebut juga dituliskan dalam gambar Twitter berupa lengan memegang senapan.
Terjemahan lengkap dari ayat suci itu adalah: "Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)".
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan IRGC juga menerbitkan sebuah video simulasi serangan itu pada hari Minggu (26/12/2021) yang menunjukkan tiruan dari situs nuklir Dimona sebagai target operasi simulasi.
Reaktor Dimona, yang secara resmi dikenal sebagai Shimon Peres Negev Nuclear Research Center, ditandai sebagai "pusat produksi WMD [senjata pemusnah massal]" dalam video beresolusi tinggi tersebut.
Sebanyak 16 rudal balistik dan lima drone bunuh diri diluncurkan terhadap target tiruan dalam operasi simulasi oleh militer Iran.
Ketegangan terus memanas antara Iran dan Israel dalam beberapa pekan terakhir ketika perundingan nuklir antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia terhenti di Wina.
Israel telah bersumpah bahwa jika program nuklir Iran mencapai tahap yang mendekati produksi senjata atom, ia akan bertindak terlepas dari kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dan negara kekuatan dunia lainnya dengan Teheran.
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Jerusalem Post pada hari Minggu mengatakan ancaman Iran seperti itu lebih penting daripada sebelumnya.
"Eskalasi berbahaya dalam retorika. Itu juga terkait dengan Iran yang mengungkapkan aspek program drone dan teknologi barunya," tulis media Israel tersebut.
Kembali pada Januari 2012, media Israel melaporkan bahwa Komisi Energi Atom negara Yahudi itu telah memutuskan untuk menutup sementara reaktor nuklir Dimona, dengan alasan utama kerentanan terhadap serangan dari Iran.
Target utama rudal balistik jarak jauh Iran adalah Israel dan kemungkinan pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah serta instalasi minyak vital.
Israel memiliki salah satu sistem pertahanan rudal paling terkonsentrasi di dunia, yang dikenal sebagai Iron Dome. Pangkalan AS juga dipertahankan oleh sistem pertahanan rudal Patriot dan sistem pertahanan rudal lainnya.
Fasilitas Nuklir Iran Besok Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan pada hari terakhir latihan perang Great Prophet 17 pada hari Jumat pekan lalu bahwa latihan tersebut membawa peringatan keras terhadap ancaman yang dibuat oleh pejabat rezim Zionis.
"Mereka harus berhati-hati agar tidak membuat kesalahan, dan jika mereka melakukannya, kami akan memotong tangan mereka," ancam Jenderal Salami.
Dia mengatakan satu-satunya perbedaan antara latihan perang dan serangan nyata ke Israel adalah perubahan sudut dan lintasan rudal.
Video itu di-posting di akun Twitter yang dijalankan oleh IRGC pada hari Jumat atau hari penutupan latihan perang Great Prophet 17.
Video itu memperlihatkan rentetan serangan rudal menghancurkan tiruan dari reaktor nuklir Dimona di Negev, Israel.
"Kemudian pada hari itu, kami [Tuhan] akan memberimu pukulan paling keras. Kami pasti akan memberikan hukuman,” tulis IRGC dalam bahasa Arab dengan menyertakan tanda pagar (tagar) Dimona.
Menurut media Israel, Jerusalem Post, Senin (27/12/2021), tweet IRGC itu secara harfiah mengutip penggalan dari dalil Alquran, yakni Surat Al-Anfal Ayat 60. Teks Arab dari penggalan dalil tersebut juga dituliskan dalam gambar Twitter berupa lengan memegang senapan.
Terjemahan lengkap dari ayat suci itu adalah: "Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)".
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan IRGC juga menerbitkan sebuah video simulasi serangan itu pada hari Minggu (26/12/2021) yang menunjukkan tiruan dari situs nuklir Dimona sebagai target operasi simulasi.
Reaktor Dimona, yang secara resmi dikenal sebagai Shimon Peres Negev Nuclear Research Center, ditandai sebagai "pusat produksi WMD [senjata pemusnah massal]" dalam video beresolusi tinggi tersebut.
Sebanyak 16 rudal balistik dan lima drone bunuh diri diluncurkan terhadap target tiruan dalam operasi simulasi oleh militer Iran.
Ketegangan terus memanas antara Iran dan Israel dalam beberapa pekan terakhir ketika perundingan nuklir antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia terhenti di Wina.
Israel telah bersumpah bahwa jika program nuklir Iran mencapai tahap yang mendekati produksi senjata atom, ia akan bertindak terlepas dari kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dan negara kekuatan dunia lainnya dengan Teheran.
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Jerusalem Post pada hari Minggu mengatakan ancaman Iran seperti itu lebih penting daripada sebelumnya.
"Eskalasi berbahaya dalam retorika. Itu juga terkait dengan Iran yang mengungkapkan aspek program drone dan teknologi barunya," tulis media Israel tersebut.
Kembali pada Januari 2012, media Israel melaporkan bahwa Komisi Energi Atom negara Yahudi itu telah memutuskan untuk menutup sementara reaktor nuklir Dimona, dengan alasan utama kerentanan terhadap serangan dari Iran.
Target utama rudal balistik jarak jauh Iran adalah Israel dan kemungkinan pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah serta instalasi minyak vital.
Israel memiliki salah satu sistem pertahanan rudal paling terkonsentrasi di dunia, yang dikenal sebagai Iron Dome. Pangkalan AS juga dipertahankan oleh sistem pertahanan rudal Patriot dan sistem pertahanan rudal lainnya.
Fasilitas Nuklir Iran Besok Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan pada hari terakhir latihan perang Great Prophet 17 pada hari Jumat pekan lalu bahwa latihan tersebut membawa peringatan keras terhadap ancaman yang dibuat oleh pejabat rezim Zionis.
"Mereka harus berhati-hati agar tidak membuat kesalahan, dan jika mereka melakukannya, kami akan memotong tangan mereka," ancam Jenderal Salami.
Dia mengatakan satu-satunya perbedaan antara latihan perang dan serangan nyata ke Israel adalah perubahan sudut dan lintasan rudal.
(min)
tulis komentar anda