Kapal Pengangkut Imigran Ilegal Terbalik di Yunani, 30 Tewas
Minggu, 26 Desember 2021 - 13:49 WIB
ATHENA - Penjaga pantai Yunani mencari korban selamat di Laut Aegea pada Sabtu (25/2/2021), setelah serangkaian kecelakaan kapal migran terbaru menewaskan sedikitnya 30 orang hanya dalam beberapa hari.
Pada Jumat malam, Penjaga Pantai menemukan 16 mayat, termasuk tiga wanita dan seorang bayi. Mereka juga menyelamatkan 63 orang dari kapal yang terbalik dan tenggelam di dekat pulau Paros. Menurut mereka yang berhasil selamat, sekitar 80 orang berada di kapal itu.
Tiga kapal patroli Penjaga Pantai, kapal pribadi, sebuah pesawat Penjaga Pantai, serta penyelam mencari lebih banyak korban selamat, kata para pejabat. Tragedi terbaru - yang ketiga sejak Rabu - terjadi di tengah aktivitas penyelundup yang tinggi.
Beberapa jam sebelumnya, 11 mayat ditemukan dari kapal lain yang kandas di sebuah pulau di utara pulau Antikythera, Yunani, pada Kamis malam. Sembilan puluh orang yang terdampar di pulau itu diselamatkan, kata penjaga pantai.
Pada hari Rabu, sebuah sampan yang membawa migran terbalik di pulau Folegandros, menewaskan sedikitnya tiga orang. Tiga belas orang berhasil diselamatkan, sementara puluhan lainnya masih hilang, kata pihak berwenang Yunani.
Korban selamat memberikan keterangan yang bertentangan: Beberapa mengatakan ada 32 orang di dalamnya, sementara yang lain menyebutkan jumlahnya sekitar 50, kata seorang pejabat penjaga pantai kepada AFP.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan, kecelakaan Folegandros adalah yang terburuk di Laut Aegea tahun ini. "Kapal karam ini adalah pengingat menyakitkan bahwa orang-orang terus melakukan perjalanan berbahaya untuk mencari keselamatan," kata Adriano Silvestri, asisten perwakilan UNHCR di Yunani.
Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai telah mencegat kapal lain dengan 92 pria dan anak laki-laki di dalamnya, setelah kandas di pantai semenanjung Peloponnese. Tiga tersangka penyelundup yang melarikan diri dari perahu dengan berjalan kaki kemudian ditangkap.
UNHCR memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 orang tewas atau hilang di laut dalam upaya mereka mencapai Eropa dari Januari hingga November tahun ini. Hampir satu juta orang, terutama pengungsi Suriah, tiba di Uni Eropa pada 2015 setelah menyeberang ke pulau-pulau Yunani yang dekat dengan Turki.
“Saat ini, aksi kriminal para penyelundup yang tidak peduli dengan kehidupan manusia semakin meningkat, menumpuk puluhan orang yang tertekan, tanpa jaket pelampung, di kapal yang bahkan tidak memenuhi standar keselamatan dasar,” ujar Giannis Plakiotakis, Menteri Kelautan Yunani.
Yunani dan Turki secara teratur memperdebatkan masalah migran, dengan Athena menuduh Ankara menutup mata terhadap orang-orang yang mencoba menyeberang ke anggota UE Yunani dan Turki menyangkal tuduhan tersebut.
Pada Jumat malam, Penjaga Pantai menemukan 16 mayat, termasuk tiga wanita dan seorang bayi. Mereka juga menyelamatkan 63 orang dari kapal yang terbalik dan tenggelam di dekat pulau Paros. Menurut mereka yang berhasil selamat, sekitar 80 orang berada di kapal itu.
Tiga kapal patroli Penjaga Pantai, kapal pribadi, sebuah pesawat Penjaga Pantai, serta penyelam mencari lebih banyak korban selamat, kata para pejabat. Tragedi terbaru - yang ketiga sejak Rabu - terjadi di tengah aktivitas penyelundup yang tinggi.
Beberapa jam sebelumnya, 11 mayat ditemukan dari kapal lain yang kandas di sebuah pulau di utara pulau Antikythera, Yunani, pada Kamis malam. Sembilan puluh orang yang terdampar di pulau itu diselamatkan, kata penjaga pantai.
Pada hari Rabu, sebuah sampan yang membawa migran terbalik di pulau Folegandros, menewaskan sedikitnya tiga orang. Tiga belas orang berhasil diselamatkan, sementara puluhan lainnya masih hilang, kata pihak berwenang Yunani.
Korban selamat memberikan keterangan yang bertentangan: Beberapa mengatakan ada 32 orang di dalamnya, sementara yang lain menyebutkan jumlahnya sekitar 50, kata seorang pejabat penjaga pantai kepada AFP.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan, kecelakaan Folegandros adalah yang terburuk di Laut Aegea tahun ini. "Kapal karam ini adalah pengingat menyakitkan bahwa orang-orang terus melakukan perjalanan berbahaya untuk mencari keselamatan," kata Adriano Silvestri, asisten perwakilan UNHCR di Yunani.
Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai telah mencegat kapal lain dengan 92 pria dan anak laki-laki di dalamnya, setelah kandas di pantai semenanjung Peloponnese. Tiga tersangka penyelundup yang melarikan diri dari perahu dengan berjalan kaki kemudian ditangkap.
UNHCR memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 orang tewas atau hilang di laut dalam upaya mereka mencapai Eropa dari Januari hingga November tahun ini. Hampir satu juta orang, terutama pengungsi Suriah, tiba di Uni Eropa pada 2015 setelah menyeberang ke pulau-pulau Yunani yang dekat dengan Turki.
“Saat ini, aksi kriminal para penyelundup yang tidak peduli dengan kehidupan manusia semakin meningkat, menumpuk puluhan orang yang tertekan, tanpa jaket pelampung, di kapal yang bahkan tidak memenuhi standar keselamatan dasar,” ujar Giannis Plakiotakis, Menteri Kelautan Yunani.
Yunani dan Turki secara teratur memperdebatkan masalah migran, dengan Athena menuduh Ankara menutup mata terhadap orang-orang yang mencoba menyeberang ke anggota UE Yunani dan Turki menyangkal tuduhan tersebut.
(esn)
tulis komentar anda