Diduga Disuap Arab Saudi, Eks Raja Spanyol Juan Carlos Diselidiki

Selasa, 09 Juni 2020 - 11:16 WIB
Mantan Raja Spanyol, Juan Carlos. Foto/Sky News
MADRID - Mantan Raja Spanyol; Juan Carlos , diselidiki atas dugaan bahwa dia menerima uang suap jutaan poundsterling dari Arab Saudi .

Penyelidikan ini atas mandat pengadilan tertinggi di Spanyol. Carlos diduga dibayar untuk memfasilitasi pembangunan oleh konsorsium kereta peluru Spanyol penghubung kota Madinah dan Makkah di Arab Saudi.

Kontrak proyek kereta dimulai pada 2011, tetapi penyelidikan dimulai sejak Juni 2014, atau saat Juan Carlos turun takhta setelah didera beberapa skandal.



Dengan menyerahkan takhta setelah hampir empat dekade kepada putranya, Raja Felipe VI, Juan Carlos kehilangan perlindungan yang diberikan oleh konstitusi Spanyol kepada kepala negara.

"Penyelidikan ini kompleks dan mengingat signifikansi institusional, ini akan diurus oleh salah satu pemimpin Kejaksaan Agung dan tiga asisten," kata kantor kejaksaan Spanyol dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Sky News, Selasa (9/6/2020).

Juan Carlos adalah pemimpin yang populer saat ia membantu transisi Spanyol ke demokrasi pada akhir 1970-an. Tetapi selama satu dekade terakhir, skandal keuangannya telah mengikis popularitas itu. (Baca: Kereta Api Cepat Haramain Tujuan Makkah Mulai Beroperasi )

Dua proposal untuk membuka penyelidikan parlemen terhadap Carlos berakhir dengan kegagalan setelah beberapa legislator menolaknya.

Jaksa penuntut Swiss juga menyelidiki rekening yang dioperasikan untuk Juan Carlos. Rekening itu menunjukkan ada uang USD100 juta (£77 juta) yang ditransfer oleh Raja Arab Saudi; Abdullah bin Abdulaziz al-Saud semasa hidup. Raja Saudi itu meninggal 2015 dan digantikan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Pada bulan Maret, Raja Felipe VI menolak warisan apa pun di masa depan dari ayahnya menyusul laporan bahwa ia disebut sebagai ahli waris untuk sebagian dari uang transferan itu.

Raja Felipe VI membantah mengetahui dana tersebut.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More