Topan Rai Amuk Filipina, Korban Tewas Capai 109 Orang

Senin, 20 Desember 2021 - 06:52 WIB
Pemandangan udara menunjukkan rumah-rumah yang rusak akibat amukan Topan Rai di Kota Surigao, Filipina, 17 Desember 2021. Foto/Coast Guard Filipina/Handout via REUTERS
MANILA - Amukan Topan Rai di Filipina sudah menewaskan 109 orang. Topan super ini membawa angin dengan kecepatan 195 kilometer per jam.

Itu juga tercatat sebagai topan terkuat sepanjang tahun ini di Filipina. Wilayah terparah yang diamuk topan adalah provinsi Bohol yang dikenal sebagai kawasan wisata.





Angka korban jiwa sebanyak 109 orang merupakan penghitungan resmi pada Minggu, saat upaya pengiriman bantuan air dan makanan ke pulau-pulau yang hancur meningkat.

Lebih dari 300.000 orang meninggalkan rumah dan resor tepi pantai mereka saat Topan Rai melanda wilayah selatan dan tengah kawasan tersebut.

Gubernur Bohol, Arthur Yap, mengatakan di halaman Facebook resminya bahwa wali kota di pulau yang hancur sejauh ini telah melaporkan 73 kematian di kota mereka. Itu membuat jumlah keseluruhan kematian yang dilaporkan menjadi 109 orang.

Topan Rai menerjang Filipina sejak Kamis pekan lalu. Pasukan Coast Guard dan kapal-kapal Angkatan Laut yang membawa makanan, air dan pasokan medis sedang dikirim, sementara alat berat seperti backhoe dan front end loader sedang dikirim untuk membantu membersihkan jalan yang terhalang oleh tiang listrik dan pohon yang tumbang.

Butuh USD21,6 juta untuk mendanai upaya bantuan darurat dan pemulihan.

"Sebuah survei udara kerusakan di beberapa bagian Bohol menunjukkan rakyat kami sangat menderita," kata Yap, seperti dikutip news.com.au, Senin (20/12/2021).



Ada juga kehancuran yang meluas di pulau-pulau Siargao, Dinagat dan Mindanao, yang menanggung beban terberat amukan Topan Rai ketika menghantam Filipina.

Turis-turis dievakuasi dari kawasan itu pada Minggu dengan pesawat dan kapal.

Haiyan, yang disebut Yolanda di Filipina, adalah topan paling mematikan yang pernah tercatat di negara itu, menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang.

"Meja-meja besar seberat seorang pria terbang selama serangan badai," kata Yap.

Presiden Rodrigo Duterte mengunjungi beberapa daerah yang terkena dampak paling parah pada hari Sabtu dan telah berjanji untuk melepaskan dua miliar peso untuk membantu upaya pemulihan.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa topan menjadi lebih kuat dan menguat lebih cepat ketika dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim yang didorong oleh perilaku manusia.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More