Liput Aksi Protes di Yerusalem, Fotografer AP Dipukuli Polisi Israel

Sabtu, 18 Desember 2021 - 07:40 WIB
Fotografer Associated Press (AP), Mahmoud Illean, didorong dan dipukuli oleh polisi Israel saat meliput demonstrasi di Yerusalem. Foto/santamariatimes
YERUSALEM - Seorang fotografer Associated Press (AP) , Mahmoud Illean, didorong dan dipukuli oleh polisi Israel dalam serangan yang tidak beralasan pada hari Jumat saat meliput protes di lingkungan Yerusalem yang tengah tegang. Akibatnya, sang fotografer harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera di kepala.

Tindakan beringas polisi Israel ini memantik kemarahan dari AP, sementara kelompok advokasi jurnalis terkemuka menyerukan tindakan disipliner terhadap petugas yang terlibat.

Illean telah meliput demonstrasi mingguan di lingkungan Yerusalem timur Sheikh Jarrah, di mana penduduk Palestina berjuang melawan upaya pemukim Yahudi untuk mengusir mereka dari rumah mereka. Kasus tersebut, yang telah menarik perhatian global dan memicu ketegangan Israel-Palestina, telah diajukan ke Mahkamah Agung Israel selama berbulan-bulan.

Menurut Illean, demonstrasi pada hari Jumat relatif tenang, dengan hanya bentrokan kecil antara polisi paramiliter perbatasan Israel dan pengunjuk rasa.



Dia mengatakan, sekitar 15 menit setelah demonstrasi berakhir, dia didekati oleh sekelompok petugas polisi perbatasan yang melemparkan granat kejut ke arahnya.



Video dari tempat kejadian menunjukkan Illean berdiri di depan sebuah mobil putih ketika salah satu petugas mendekatinya, mendorongnya ke belakang ke tanah dan kemudian meninjunya beberapa kali. Video kedua menunjukkan Illean memotret polisi yang menyerang beberapa jurnalis lain sebelum petugas itu menyerangnya.

Wajah Illean berdarah dan dia dibawa ke Rumah Sakit Hadassah Yerusalem untuk rontgen. Dia tidak menderita patah tulang dan kembali ke rumah beberapa jam kemudian dengan wajah memar dan sakit kepala serta punggung.

Polisi perbatasan Israel adalah pasukan paramiliter yang sering dikirim untuk memadamkan kerusuhan, dan petugasnya telah menjadi sasaran penyerangan oleh warga Palestina. Pada saat yang sama, petugasnya sering dituduh menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa dan jurnalis yang tidak bersenjata.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More