Pertama Kali, Jet Tempur Typhoon Inggris Tembak Jatuh Drone di Langit Suriah
Sabtu, 18 Desember 2021 - 00:01 WIB
LONDON - Jet tempur Typhoon Angkatan Udara Kerajaan Inggris telah menembak jatuh sebuah pesawat kecil tak berawak (drone) di langit Suriah . Itu adalah yang pertama kalinya militer London menembakkan rudal udara ke udarasejak operasi melawan ISIS di Timur Tengah.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan keterlibatan jet tempur Typhoon itu terjadi pada hari Selasa ketika aktivitas pesawat tak berawak dikonfirmasi di atas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Tanf, Suriah.
Di pangkalan itulah, jet tempur Typhoon Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris ditugaskan oleh NATO untuk menyelidiki drone musuh selama patroli. Drone itu ditembak jatuh dengan Advanced Short Range Air to Air Missile (ASRAAM), meskipun ukurannya kecil.
“Sebuah Typhoon Angkatan Udara Kerajaan [Inggris] telah menembak jatuh sebuah drone musuh kecil di Suriah yang menjadi ancaman bagi pasukan koalisi di daerah tersebut," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan yang dilansir EurAsian Times, Jumat (17/12/2021).
"Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah serangan udara ke udara operasional pertama yang dilakukan oleh Typhoon RAF, dan juga penembakan rudal udara ke udara RAF pertama selama Operasi SHADER–kontribusi Inggris untuk Koalisi Global Anti-ISIS," lanjut kementerian tersebut.
Konflik bersenjata di Suriah telah berlangsung sejak 2011. Pada akhir tahun 2017, ISIS dinyatakan kalah di Suriah dan Irak, namun operasi kontraterorisme terus berlanjut.
Sebelumnya, militer AS telah menembak jatuh salah satu dari dua pesawat tak berawak kecil yang terbang menuju pos terdepan AS di Tanf Garrison di Suriah selatan, dan diduga menjadi ancaman bagi pangkalan tersebut.
Menurut NBC News, militer AS pada hari Selasa melihat dua sistem udara tak berawak (UAS) kecil mendekati pos terdepan AS di Tanf Garrison dan menilai mereka menunjukkan niat bermusuhan. Militer menembak jatuh salah satu drone, sedangkan UAS kedua mengubah arah dan meninggalkan area tersebut. Tidak diketahui apakah drone itu membawa bahan peledak atau tidak.
“Ketika salah satu UAS melanjutkan perjalanannya lebih dalam ke Zona Dekonfliksi di Tanf, itu dinilai menunjukkan niat bermusuhan dan ditembak jatuh,” kata Juru Bicara Komando Pusat AS, Bill Urban.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan keterlibatan jet tempur Typhoon itu terjadi pada hari Selasa ketika aktivitas pesawat tak berawak dikonfirmasi di atas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Tanf, Suriah.
Di pangkalan itulah, jet tempur Typhoon Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris ditugaskan oleh NATO untuk menyelidiki drone musuh selama patroli. Drone itu ditembak jatuh dengan Advanced Short Range Air to Air Missile (ASRAAM), meskipun ukurannya kecil.
“Sebuah Typhoon Angkatan Udara Kerajaan [Inggris] telah menembak jatuh sebuah drone musuh kecil di Suriah yang menjadi ancaman bagi pasukan koalisi di daerah tersebut," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan yang dilansir EurAsian Times, Jumat (17/12/2021).
"Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah serangan udara ke udara operasional pertama yang dilakukan oleh Typhoon RAF, dan juga penembakan rudal udara ke udara RAF pertama selama Operasi SHADER–kontribusi Inggris untuk Koalisi Global Anti-ISIS," lanjut kementerian tersebut.
Konflik bersenjata di Suriah telah berlangsung sejak 2011. Pada akhir tahun 2017, ISIS dinyatakan kalah di Suriah dan Irak, namun operasi kontraterorisme terus berlanjut.
Sebelumnya, militer AS telah menembak jatuh salah satu dari dua pesawat tak berawak kecil yang terbang menuju pos terdepan AS di Tanf Garrison di Suriah selatan, dan diduga menjadi ancaman bagi pangkalan tersebut.
Menurut NBC News, militer AS pada hari Selasa melihat dua sistem udara tak berawak (UAS) kecil mendekati pos terdepan AS di Tanf Garrison dan menilai mereka menunjukkan niat bermusuhan. Militer menembak jatuh salah satu drone, sedangkan UAS kedua mengubah arah dan meninggalkan area tersebut. Tidak diketahui apakah drone itu membawa bahan peledak atau tidak.
“Ketika salah satu UAS melanjutkan perjalanannya lebih dalam ke Zona Dekonfliksi di Tanf, itu dinilai menunjukkan niat bermusuhan dan ditembak jatuh,” kata Juru Bicara Komando Pusat AS, Bill Urban.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda