Dubes Rusia: Ada Kemungkinan Inggris Buka Pangkalan Militer di Ukraina
Rabu, 15 Desember 2021 - 10:54 WIB
MOSKOW - Duta Besar Rusia untuk Inggris , Andrey Kelin berspekulasi bahwa London dapat menyebarkan pangkalan militer di Ukraina di bawah perjanjian bilateral. "Secara teori, situasi seperti itu mungkin terjadi," katanya saat menjawab sebuah pertanyaan.
“Ini adalah kemitraan istimewa yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Misalnya, dengan sejumlah negara timur, di kawasan Asia Pasifik pada khususnya. Namun, itu berarti pengelakan tindakan dasar dan kewajiban pengekangan militer yang ditanam di dalamnya," ujar Kelin, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Selasa (14/12/2021).
"Tidak hanya orang-orang yang keras kepala di NATO, ada juga orang-orang yang berpengalaman dalam masalah ini, dalam keamanan Eropa," ujarnya. "Saya yakin, mereka menyadari bahwa pendekatan seperti itu tidak dapat diterima. Tapi, kita tidak bisa mengesampingkan hal itu secara teori," tambah Kelin.
Pada 13 November, Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadim Pristayko menandatangani kerangka perjanjian Inggris-Ukraina, yang mencakup kredit USD1,7 miliar untuk Kiev. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan delapan kapal rudal, pembelian dua kapal penyapu ranjau dari Inggris, dan pendirian dua pangkalan angkatan laut di Ukraina.
Kesepakatan tentang pengembangan dan penguatan Angkatan Laut Ukraina dicapai selama kunjungan Presiden Vladimir Zelensky ke Inggris pada tahun 2020. Kedua belah pihak menandatangani nota penguatan kerja sama di bidang militer dan teknis-militer. Ini termasuk kredit Keuangan Ekspor Inggris sebesar 1,25 miliar.
Sementara itu, Parlemen Ukraina menyetujui rancangan undang-undang yang memungkinkan pasukan asing untuk mengambil bagian dalam latihan militer di wilayahnya. Menurut rancangan undang-undang, yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Ukraina berencana mengadakan 10 latihan militer besar pada tahun 2022.
Anatoliy Petrenko, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan kepada parlemen sebelum pemungutan suara, bahwa 21.000 warga Ukraina dan 11.500 personel militer dari Amerika Serikat, Inggris, Polandia, Rumania, dan negara-negara lain akan berpartisipasi dalam latihan di darat, di laut, dan di udara.
"Melakukan latihan multinasional di wilayah itu akan membantu memperkuat kemampuan pertahanan nasional dan mendukung upaya politik dan diplomatik untuk menjaga stabilitas di kawasan itu," kata Petrenko.
“Ini adalah kemitraan istimewa yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Misalnya, dengan sejumlah negara timur, di kawasan Asia Pasifik pada khususnya. Namun, itu berarti pengelakan tindakan dasar dan kewajiban pengekangan militer yang ditanam di dalamnya," ujar Kelin, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Selasa (14/12/2021).
"Tidak hanya orang-orang yang keras kepala di NATO, ada juga orang-orang yang berpengalaman dalam masalah ini, dalam keamanan Eropa," ujarnya. "Saya yakin, mereka menyadari bahwa pendekatan seperti itu tidak dapat diterima. Tapi, kita tidak bisa mengesampingkan hal itu secara teori," tambah Kelin.
Pada 13 November, Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadim Pristayko menandatangani kerangka perjanjian Inggris-Ukraina, yang mencakup kredit USD1,7 miliar untuk Kiev. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan delapan kapal rudal, pembelian dua kapal penyapu ranjau dari Inggris, dan pendirian dua pangkalan angkatan laut di Ukraina.
Kesepakatan tentang pengembangan dan penguatan Angkatan Laut Ukraina dicapai selama kunjungan Presiden Vladimir Zelensky ke Inggris pada tahun 2020. Kedua belah pihak menandatangani nota penguatan kerja sama di bidang militer dan teknis-militer. Ini termasuk kredit Keuangan Ekspor Inggris sebesar 1,25 miliar.
Sementara itu, Parlemen Ukraina menyetujui rancangan undang-undang yang memungkinkan pasukan asing untuk mengambil bagian dalam latihan militer di wilayahnya. Menurut rancangan undang-undang, yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Ukraina berencana mengadakan 10 latihan militer besar pada tahun 2022.
Anatoliy Petrenko, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, mengatakan kepada parlemen sebelum pemungutan suara, bahwa 21.000 warga Ukraina dan 11.500 personel militer dari Amerika Serikat, Inggris, Polandia, Rumania, dan negara-negara lain akan berpartisipasi dalam latihan di darat, di laut, dan di udara.
"Melakukan latihan multinasional di wilayah itu akan membantu memperkuat kemampuan pertahanan nasional dan mendukung upaya politik dan diplomatik untuk menjaga stabilitas di kawasan itu," kata Petrenko.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda