Pembunuh Bayaran Terkenal di Dunia, Nomor 2 dan 3 Mati Tragis

Senin, 06 Desember 2021 - 18:01 WIB
(Foto dari kiri ke kanan) Richard Kuklinski, Benjamin Siegel, Abraham Reels. Foto/wikipedia/pinterest
NEW YORK CITY - Pembunuh bayaran merupakan pekerjaan yang nyata ada di dunia. Meski tidak diketahui secara resmi, namun selalu tersimpan misteri yang jarang diketahui masyarakat mengenai profesi pembunuh bayaran ini.

Berikut pembunuh bayaran terkenal di dunia.

1. Richard Kuklinski

Richard Kuklinski lahir pada 11 April 1935. Dia dijuluki sebagai Ice Man. Akibat sepak terjang kriminal di masa mudanya, dia direkrut menjadi mafia pada 1950.





Selama tergabung dalam mafia, dia menjadi penjahat yang serbaguna. Selain merampok dan membunuh, dia juga memperdagangkan video porno dan membuat kericuhan.

Diketahui, Kuklinski telah membunuh 200 orang. Namun, dari jumlah tersebut, dia tidak pernah membunuh anak-anak serta wanita.

Kuklinski menjadi pembunuh bayaran pada rentang tahun 1950-1958 di New York dan New Jersey. Dia menjadi pembunuh bayaran yang bekerja untuk keluarga DeCavalcante.

2. Benjamin Siegel

Benjamin Siegel atau biasa disebut Bugsy Siegel lahir pada 28 Februari 1906. Di masa remaja, dia sudah terlibat tindakan kriminalitas sebagai penagih uang keamanan dari para pedagang kelontong Yahudi di New York.



Sepanjang perjalanannya sebagai pembunuh bayaran, Siegel telah membunuh rivalnya, Joe Masseria, pada 1931 atas suruhan bos mafia Lucky Luciano.

Siegel tewas pada 20 Juni 1947 setelah diberondong tembakan di rumahnya di Beverly Hills.

3. Abraham Reels

Abraham Reels lahir pada 12 November 1941. Dia dikenal sebagai seorang mafia Yahudi di New York yang menjadi pembunuh bayaran untuk Murder Inc.



Reels masuk penjara pertama kali pada 1920. Pada 1930-an, dia terlibat pembunuhan keluarga di New York. Metode yang dilakukannya ketika membunuh adalah menusuk kepala korban menggunakan alat pemecah es.

Ketika akan dijatuhi hukuman mati pada 12 November 1941, Reels melompat dari lantai 6 di Half Moon Hotel di New York hingga akhirnya tewas.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More