Perang Baru Berkecamuk, Putin Undang Pemimpin Armenia dan Azerbaijan
Rabu, 24 November 2021 - 06:29 WIB
Awal bulan ini, bentrokan pecah di perbatasan bersama antara Armenia dan Azerbaijan. Kedua belah pihak melaporkan korban dan saling menyalahkan atas pertempuran tersebut.
Rusia turun tangan untuk menengahi, dengan Menteri Pertahanan Moskow Sergei Shoigu merundingkan gencatan senjata.
Kemudian pada Selasa, Pashinyan mengatakan pada konferensi pers online bahwa pembicaraan di Sochi harus, antara lain, membahas “perilaku Azerbaijan.”
“Azerbaijan menunjukkan kebijakan agresif yang konstan terhadap Armenia. Apa yang dilakukan Azerbaijan adalah serangan terhadap Armenia,” ujar Pashinyan dalam video langsung di halaman Facebook-nya.
Pashinyan, bagaimanapun, mengkonfirmasi "kesiapannya" untuk bertemu Aliyev di sela-sela KTT Kemitraan Timur UE di Brussels pada 15 Desember.
“Saya pikir komunikasi kita harus lebih sering, sehingga kita dapat menemukan cara memecahkan masalah dan menghindari situasi krisis,” papar Pashinyan.
Dia mengatakan mereka akan membahas "pertanyaan kemanusiaan," termasuk pertukaran tawanan perang. Tetapi dia memperingatkan agar tidak mengharapkan "hasil yang cepat."
Pashinyan dan Aliyev terakhir bertemu pada Januari lalu di ibu kota Rusia. Perang tahun lalu merenggut nyawa lebih dari 6.500 orang.
Rusia turun tangan untuk menengahi, dengan Menteri Pertahanan Moskow Sergei Shoigu merundingkan gencatan senjata.
Kemudian pada Selasa, Pashinyan mengatakan pada konferensi pers online bahwa pembicaraan di Sochi harus, antara lain, membahas “perilaku Azerbaijan.”
“Azerbaijan menunjukkan kebijakan agresif yang konstan terhadap Armenia. Apa yang dilakukan Azerbaijan adalah serangan terhadap Armenia,” ujar Pashinyan dalam video langsung di halaman Facebook-nya.
Pashinyan, bagaimanapun, mengkonfirmasi "kesiapannya" untuk bertemu Aliyev di sela-sela KTT Kemitraan Timur UE di Brussels pada 15 Desember.
“Saya pikir komunikasi kita harus lebih sering, sehingga kita dapat menemukan cara memecahkan masalah dan menghindari situasi krisis,” papar Pashinyan.
Dia mengatakan mereka akan membahas "pertanyaan kemanusiaan," termasuk pertukaran tawanan perang. Tetapi dia memperingatkan agar tidak mengharapkan "hasil yang cepat."
Pashinyan dan Aliyev terakhir bertemu pada Januari lalu di ibu kota Rusia. Perang tahun lalu merenggut nyawa lebih dari 6.500 orang.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda