Rusia Dituduh Bakal Invasi Ukraina saat Musim Dingin
Senin, 22 November 2021 - 07:29 WIB
WELLINGTON - Rusia dituduh akan meluncurkan invasi ke Ukraina saat musim dingin yang sudah semakin dekat. Tuduhan ini dilontarkan media Amerika Serikat (AS) yang mengutip sumber intelijen Washington.
Para pejabat Barat selama ini menuduh Moskow telah menumpuk pasukan militer di sepanjang perbatasan timur Ukraina.
"Kemungkinan serangan potensial Rusia di Ukraina meningkat seiring dengan semakin dinginnya cuaca," tulis CBS News mengutip sumber intelijen AS yang tidak disebutkan namanya.
Mengapa Moskow memilih bulan-bulan terdingin dalam setahun, dengan hari-hari terpendek, masih belum jelas.
“Serangan bergantung pada cuaca, tetapi bisa terjadi dalam hitungan minggu, kecuali [ada] intervensi dari Barat,” lanjut laporan tersebut yang dikutip Russia Today, Senin (22/11/2021).
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Rabu pekan lalu mendesak Moskow untuk lebih transparan dalam pengerahan pasukan di sekitar perbatasan Ukraina.
Austin menambahkan bahwa dia “tidak yakin persis” tentang rencana tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ukraina awalnya menolak untuk mendukung laporan media AS tentang penumpukan pasukan Rusia, tetapi kemudian mengubah nadanya.
Para pejabat Barat selama ini menuduh Moskow telah menumpuk pasukan militer di sepanjang perbatasan timur Ukraina.
"Kemungkinan serangan potensial Rusia di Ukraina meningkat seiring dengan semakin dinginnya cuaca," tulis CBS News mengutip sumber intelijen AS yang tidak disebutkan namanya.
Mengapa Moskow memilih bulan-bulan terdingin dalam setahun, dengan hari-hari terpendek, masih belum jelas.
“Serangan bergantung pada cuaca, tetapi bisa terjadi dalam hitungan minggu, kecuali [ada] intervensi dari Barat,” lanjut laporan tersebut yang dikutip Russia Today, Senin (22/11/2021).
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Rabu pekan lalu mendesak Moskow untuk lebih transparan dalam pengerahan pasukan di sekitar perbatasan Ukraina.
Austin menambahkan bahwa dia “tidak yakin persis” tentang rencana tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ukraina awalnya menolak untuk mendukung laporan media AS tentang penumpukan pasukan Rusia, tetapi kemudian mengubah nadanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda