Gedung Putih Pecah? Ajudan Wakil Presiden AS Kamala Harris Mundur
Jum'at, 19 November 2021 - 16:48 WIB
Menyusul laporan CNN tentang dugaan ketegangan antara Biden dan para ajudan Harris, Kepala Staf Gedung Putih Ron Klein dan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki sama-sama mendukung Harris.
Psaki menuduh bahwa kritik terhadap Harris terutama didorong oleh rasisme dan seksisme.
Harris sebelumnya merupakan senator dari California. Dia mencoba mencalonkan diri sendiri untuk nominasi presiden Partai Demokrat 2020, tetapi keluar sebelum pemilihan pendahuluan pertama di tengah jajak pendapat yang kurang kuat.
Harris terkenal berselisih dengan Biden karena dia bekerja dengan senator "segregasionis" selama salah satu debat awal. Namun kemudian Harris mendukung Biden pada Maret dan dipilih sebagai pasangannya pada Agustus.
Sejak menjadi Wakil Presiden, Harris telah diberi sejumlah tugas, mulai dari menangani masuknya migran di perbatasan AS-Meksiko hingga mempelopori upaya Demokrat menasionalisasi aturan pemungutan suara.
Jajak pendapat Suffolk/USA Today baru-baru ini menunjukkan popularitasnya hanya 28%, 10 poin penuh di bawah Biden yang hanya 38%.
Rendahnya popularitas keduanya itu tampaknya memicu ketegangan di Gedung Putih.
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
Psaki menuduh bahwa kritik terhadap Harris terutama didorong oleh rasisme dan seksisme.
Harris sebelumnya merupakan senator dari California. Dia mencoba mencalonkan diri sendiri untuk nominasi presiden Partai Demokrat 2020, tetapi keluar sebelum pemilihan pendahuluan pertama di tengah jajak pendapat yang kurang kuat.
Harris terkenal berselisih dengan Biden karena dia bekerja dengan senator "segregasionis" selama salah satu debat awal. Namun kemudian Harris mendukung Biden pada Maret dan dipilih sebagai pasangannya pada Agustus.
Sejak menjadi Wakil Presiden, Harris telah diberi sejumlah tugas, mulai dari menangani masuknya migran di perbatasan AS-Meksiko hingga mempelopori upaya Demokrat menasionalisasi aturan pemungutan suara.
Jajak pendapat Suffolk/USA Today baru-baru ini menunjukkan popularitasnya hanya 28%, 10 poin penuh di bawah Biden yang hanya 38%.
Rendahnya popularitas keduanya itu tampaknya memicu ketegangan di Gedung Putih.
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
(sya)
tulis komentar anda