Pejabat AS dan Korsel Cari Cara Tarik Korut Kembali ke Meja Perundingan

Rabu, 17 November 2021 - 17:45 WIB
Ilustrasi
SEOUL - Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS) dan membahas cara-cara untuk membawa Korea Utara (Korut) kembali ke meja perundingan. Termasuk kemungkinan deklarasi berakhirnya secara resmi Perang Korea 1950-1953.

Dalam pembicaraan selama 60 menit di Washington, DC pada Selasa (waktu setempat), Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korsel, Choi Jong-kun dan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman juga membahas aliansi dan isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama, termasuk COVID-19 vaksin dan krisis rantai pasokan global, menurut kementerian.



"Para wakil menteri menilai komunikasi dan koordinasi yang berjalan lancar di semua tingkatan tentang cara untuk membuat kemajuan dalam proses perdamaian Korea, termasuk deklarasi akhir perang, dan setuju untuk melanjutkan konsultasi tentang langkah-langkah praktis untuk membawa Korea Utara ke meja dialog," kata kementerian itu dalam siaran pers, seperti dikutip dari Yonhap, Rabu (17/11/2021).



Departemen Luar Negeri AS merilis pernyataan terpisah tentang hasil pertemuan itu. Deplu AS tidak menyebutkan secara langsung usulan deklarasi akhir perang, meskipun penegasan kembali "komitmen bersama untuk denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea."



Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan sebelumnya mengatakan secara terbuka bahwa kedua belah pihak mungkin berbeda "dalam urutan atau waktu yang tepat atau kondisi untuk langkah yang berbeda" untuk deklarasi tersebut.

"Tentu saja, kami telah melihat serangkaian tes oleh Korut. AS telah mengindikasikan bahwa kami siap untuk terlibat dengan itikad baik dan diplomasi jika Korut siap untuk melakukan hal yang sama," katanya, merujuk pada uji coba rudal baru-baru ini oleh Korut.

Sementara itu di tempat terpisah, Menteri Korsel yang bertanggung jawab atas hubungan antar-Korea menekankan bahwa menyatakan berakhirnya secara resmi Perang Korea 1950-1953, yang disarankan oleh Seoul, dapat berfungsi sebagai "katalisator" untuk melanjutkan pembicaraan dengan Korut dengan mengirimkan pesan positif kepada Pyongyang dalam hal mengejar jaminan keamanan.



"Pemerintah kami percaya bahwa desakan untuk deklarasi akhir perang adalah kekuatan pendorong untuk perdamaian nyata di semenanjung dan pada saat yang sama solusi bijaksana yang akan berfungsi sebagai katalis untuk dialog yang melibatkan Korea Selatan dan Korea Utara dan Amerika Serikat. ," kata Menteri Unifikasi Lee In-young.

"Saya pikir (deklarasi) bisa mengirim pesan positif dalam hal jaminan keamanan ke Utara," tambah In-young. Ia juga mengatakan, mengeluarkan deklarasi politik tidak akan memerlukan biaya besar dan dapat berfungsi sebagai "gerbang" dan "tonggak penting" dalam upaya untuk mencapai perdamaian abadi di semenanjung.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More