Taiwan Bantu Perangi Kejahatan Dunia Maya di Era Pascapandemi
Selasa, 16 November 2021 - 18:49 WIB
Kejahatan dunia maya melibatkan investigasi lintas batas. Seperti COVID-19, kejahatan dunia maya dapat menyerang individu di negara mana pun. Oleh karena itu, memerangi kejahatan dunia maya komputer sama halnya dengan memerangi pandemi, membutuhkan kerja sama dari pasukan polisi internasional yang membantu dan berbagi informasi satu sama lain.
Hanya dengan demikian, sebagian besar kasus kriminal dapat dicegah dan diselesaikan secara efisien, dan masyarakat di seluruh dunia bisa menikmati kehidupan yang lebih aman.
Otoritas kepolisian Taiwan terus berusaha untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan lintas batas.
Pada tahun 2020, melalui upaya bersama Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat, call center penipuan telekomunikasi transnasional berhasil digerebek pada bulan Januari, sebuah sindikat pemalsuan mata uang AS ditemukan pada bulan Februari, dan 12 orang yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia, serta pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja diitangkap pada bulan Juli.
Otoritas kepolisian Taiwan memiliki Unit Investigasi Kejahatan Teknologi Tinggi khusus dan penyelidik kejahatan dunia maya profesional. Biro Investigasi Kriminal (CIB) di bawah Kantor Kepolisian Nasional Kementerian Dalam Negeri, juga mendirikan Lab Forensik Digital yang memenuhi standar internasional.
Laboratorium ini mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025 pertama di dunia untuk Analisis Program Windows oleh Yayasan Akreditasi Taiwan. Pada tahun 2021, CIB menstandarisasi prosedur analisis malware, selain menetapkan analisis file dan mekanisme analisis jaringan. Keahlian Taiwan dalam memerangi kejahatan dunia maya akan bermanfaat bagi upaya global untuk membangun ruang maya yang lebih aman.
Pandemi COVID-19 telah menjelaskan fakta bahwa penyakit melampaui batas negara dan dapat menyerang siapa saja, terlepas dari warna kulit, etnis, bahasa, atau jenis kelamin.
Ketidakpercayaan, ketidaksepakatan, dan kurangnya transparansi antar negara akan mempercepat penyebaran virus. Hanya ketika negara-negara internasional bisa saling membantu dan berbagi informasi, keahlian, dan vaksin antipandemi, maka dunia dapat mengatasi pandemi dengan lebih cepat dan sukses.
Tujuan Kepolisian Global yang disetujui oleh negara-negara anggota INTERPOL pada 2017, yang menyatakan bertujuan menciptakan dunia yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan mengingat misi ini, kita harus bekerja sama untuk memerangi kejahatan—sama seperti kita bergabung untuk memerangi pandemi.
Tidak ada lembaga kepolisian atau negara manapun yang dikecualikan. Untuk memerangi kejahatan siber dan meningkatkan keamanan siber global secara efektif, dunia perlu bekerja sama. Taiwan membutuhkan dukungan dunia. Taiwan bersedia dan mampu membantu dunia dengan berbagi pengalamannya.
Hanya dengan demikian, sebagian besar kasus kriminal dapat dicegah dan diselesaikan secara efisien, dan masyarakat di seluruh dunia bisa menikmati kehidupan yang lebih aman.
Otoritas kepolisian Taiwan terus berusaha untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan lintas batas.
Pada tahun 2020, melalui upaya bersama Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat, call center penipuan telekomunikasi transnasional berhasil digerebek pada bulan Januari, sebuah sindikat pemalsuan mata uang AS ditemukan pada bulan Februari, dan 12 orang yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia, serta pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja diitangkap pada bulan Juli.
Otoritas kepolisian Taiwan memiliki Unit Investigasi Kejahatan Teknologi Tinggi khusus dan penyelidik kejahatan dunia maya profesional. Biro Investigasi Kriminal (CIB) di bawah Kantor Kepolisian Nasional Kementerian Dalam Negeri, juga mendirikan Lab Forensik Digital yang memenuhi standar internasional.
Laboratorium ini mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025 pertama di dunia untuk Analisis Program Windows oleh Yayasan Akreditasi Taiwan. Pada tahun 2021, CIB menstandarisasi prosedur analisis malware, selain menetapkan analisis file dan mekanisme analisis jaringan. Keahlian Taiwan dalam memerangi kejahatan dunia maya akan bermanfaat bagi upaya global untuk membangun ruang maya yang lebih aman.
Pandemi COVID-19 telah menjelaskan fakta bahwa penyakit melampaui batas negara dan dapat menyerang siapa saja, terlepas dari warna kulit, etnis, bahasa, atau jenis kelamin.
Ketidakpercayaan, ketidaksepakatan, dan kurangnya transparansi antar negara akan mempercepat penyebaran virus. Hanya ketika negara-negara internasional bisa saling membantu dan berbagi informasi, keahlian, dan vaksin antipandemi, maka dunia dapat mengatasi pandemi dengan lebih cepat dan sukses.
Tujuan Kepolisian Global yang disetujui oleh negara-negara anggota INTERPOL pada 2017, yang menyatakan bertujuan menciptakan dunia yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan mengingat misi ini, kita harus bekerja sama untuk memerangi kejahatan—sama seperti kita bergabung untuk memerangi pandemi.
Tidak ada lembaga kepolisian atau negara manapun yang dikecualikan. Untuk memerangi kejahatan siber dan meningkatkan keamanan siber global secara efektif, dunia perlu bekerja sama. Taiwan membutuhkan dukungan dunia. Taiwan bersedia dan mampu membantu dunia dengan berbagi pengalamannya.
tulis komentar anda