Serangannya Bantai 70 Warga Sipil Suriah, AS Bilang Sah

Senin, 15 November 2021 - 08:37 WIB
Asap mengepul dari Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah ,17 Maret 2019. AS menyatakan serangannya yang tewaskan 70 warga sipil di Baghouz sah. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan serangan udaranya tahun 2019 yang membantai 70 warga sipil Suriah , termasuk wanita dan anak-anak, adalah tindakan sah.

Pernyataan itu disampaikan Komando Pusat (CENTCOM) AS pada hari Minggu sebagai respons atas laporan investigasi New York Times. Laporan media itu mengatakan militer Amerika telah menutupi kematian puluhan orang non-kombatan dalam serangan udaranya.



Surat kabar Amerika itu menerbitkan hasil investigasinya pada hari Sabtu dengan mengatakan bahwa satuan tugas khusus AS yang beroperasi di Suriah—terkadang meninggalkan mitra militernya dalam kegelapan untuk menjaga kerahasiaan—menjatuhkan tiga bom di sekelompok warga sipil di dekat benteng kelompok ISIS di Baghouz, menewaskan 70 orang, terutama wanita dan anak-anak

Laporan itu mengatakan seorang pejabat hukum AS “menandai serangan itu sebagai kemungkinan kejahatan perang”."Tetapi di hampir setiap langkah, militer membuat gerakan yang menyembunyikan serangan malapetaka itu," tulis New York Times.



Mengambil dari dokumen rahasia, wawancara dengan personel yang terlibat langsung dan pejabat dengan izin keamanan tinggi, New York Times menemukan bahwa serangan itu adalah salah satu insiden korban sipil terbesar dalam perang melawan ISIS, meskipun tidak pernah diakui secara publik oleh militer AS.

“Jumlah korban tewas diremehkan. Laporan ditunda, dibersihkan dan diklasifikasikan. Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat membuldoser lokasi ledakan. Dan para pemimpin puncak tidak diberi tahu," bunyi laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa temuan penyelidikan inspektur jenderal independen Pentagon dihentikan dan dilucuti dari penyebutan serangan tersebut.

Dalam tanggapan terperinci, CENTCOM mengatakan penyelidikan menemukan bahwa serangan itu adalah pembelaan diri yang sah, proporsional. "Dan bahwa langkah-langkah yang tepat telah diambil untuk mengesampingkan kehadiran warga sipil," kata CENTCOM.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More