Boeing Beri Kompensasi Keluarga Korban 737 MAX Ethiopian Airlines, Bagaimana dengan Lion Air?
Kamis, 11 November 2021 - 15:11 WIB
Perjanjian itu tidak menyebutkan jumlah nominal tertentu, tetapi mengatakan bahwa hakim akan bertanggung jawab untuk menilai jumlah kompensasi berdasarkan bukti yang disajikan.
Keluarga para korban akan dapat mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan kompensasi di pengadilan AS. Ke-157 orang yang meninggal itu berasal dari 35 kebangsaan yang berbeda.
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga mereka yang hilang di Lion Air Penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302,” kata Boeing.
“Sejak kecelakaan itu, Boeing telah membuat perubahan signifikan sebagai perusahaan, dan pada desain 737 MAX, untuk memastikan kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi lagi,” imbuh Boeing.
737 MAX, versi baru dari pesawat jarak menengah legendaris yang awalnya dirilis pada tahun 1967, menodai reputasi pabrikan pesawat dan menelan biaya miliaran dollar AS.
Pesawat-pesawat itu tetap dilarang terbang selama 20 bulan sebelum secara bertahap diizinkan terbang ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2020. Maskapai telah membawa kembali lebih dari 200 pesawat ke layanan.
Sidang dijadwalkan Selasa depan di Chicago untuk meratifikasi perjanjian awal ini. Kemudian akan ada mediasi, tetapi jika Boeing gagal membayar kompensasi, setiap keluarga akan dapat mengajukan kasus mereka ke hakim untuk meminta ganti rugi, menurut hukum negara bagian Illinois, tempat pengadilan Chicago berada.
Pada bulan Januari, Boeing setuju untuk membayar lebih dari USD2,5 miliar untuk menyelesaikan tuntutan hukum tertentu. Raksasa penerbangan itu mengakui bahwa dua karyawannya telah menyesatkan FAA, regulator penerbangan di Amerika Serikat.
Keluarga para korban akan dapat mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan kompensasi di pengadilan AS. Ke-157 orang yang meninggal itu berasal dari 35 kebangsaan yang berbeda.
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga mereka yang hilang di Lion Air Penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302,” kata Boeing.
“Sejak kecelakaan itu, Boeing telah membuat perubahan signifikan sebagai perusahaan, dan pada desain 737 MAX, untuk memastikan kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi lagi,” imbuh Boeing.
737 MAX, versi baru dari pesawat jarak menengah legendaris yang awalnya dirilis pada tahun 1967, menodai reputasi pabrikan pesawat dan menelan biaya miliaran dollar AS.
Pesawat-pesawat itu tetap dilarang terbang selama 20 bulan sebelum secara bertahap diizinkan terbang ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2020. Maskapai telah membawa kembali lebih dari 200 pesawat ke layanan.
Sidang dijadwalkan Selasa depan di Chicago untuk meratifikasi perjanjian awal ini. Kemudian akan ada mediasi, tetapi jika Boeing gagal membayar kompensasi, setiap keluarga akan dapat mengajukan kasus mereka ke hakim untuk meminta ganti rugi, menurut hukum negara bagian Illinois, tempat pengadilan Chicago berada.
Pada bulan Januari, Boeing setuju untuk membayar lebih dari USD2,5 miliar untuk menyelesaikan tuntutan hukum tertentu. Raksasa penerbangan itu mengakui bahwa dua karyawannya telah menyesatkan FAA, regulator penerbangan di Amerika Serikat.
(min)
tulis komentar anda