Sistem Pertahanan Udara Rusia Tembak Jatuh 6 Rudal Israel yang Mengarah ke Suriah
Kamis, 11 November 2021 - 00:30 WIB
MOSKOW - Sistem pertahanan udara Buk-M2 dan Pantsir-S buatan Rusia yang digunakan oleh tentara Suriah menghancurkan enam dari delapan rudal. Pesawat tempur Israel yang melepaskan rudal itu melakukan penyerangan ke wilayah Suriah pada 8 November lalu.
"Antara 20:16 dan 20:23 pada 8 November, 6 pesawat tempur taktis F-15 Angkatan Udara Israel melanggar perbatasan negara Republik Arab Suriah dari wilayah udara Lebanon utara dan meluncurkan delapan peluru kendali di dukungan logistik dan militer,” ujar Vadim Kulit, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia, seperti dikutip dari TASS, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, fasilitas Angkatan Bersenjata Suriah itu ditempatkan di Provinsi Homs. “Unit pertahanan udara Suriah menghancurkan 6 dari rudal tersebut menggunakan sistem pertahanan udara Buk-M2 dan Pantsir-S buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Suriah," lanjutnya.
Menurut pejabat pertahanan Rusia, serangan udara Israel menimbulkan kerusakan kecil di darat. Serangan itu juga membuat dua prajurit Suriah terluka. Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan pada 8 November pesawat Angkatan Udara Israel menyerang beberapa sasaran di wilayah tengah dan pesisir Suriah.
Menurut badan tersebut, pasukan pertahanan udara Republik Arab Suriah "menghalau serangan rudal musuh, menembak jatuh sebagian besar dari mereka". Hingga kini, Rusia menjadi salah satu pendukung utama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kehadiran militer Rusia di Suriah atas permintaan pemerintah Suriah.
Sebelumnya, di awal bulan ini, Military Observer menerbitkan foto satelit yang diduga menunjukkan sejumlah helikopter dan jet tempur Rusia berada di pangkalan udara di kota Qamishli, Suriah timur laut, pada Senin (1/11/2021).
Jet tersebut diyakini sebagai pesawat tempur Su-34 atau Su-35. Military Observer merupakan saluran Telegram yang melacak operasi militer global. Sebelumnya, Military Observer menerbitkan foto-foto helikopter tempur Mi-8AMTSh dan Ka-52 Alligator, serta pesawat tempur Su-35S dan pembom tempur Su-34 yang beroperasi di daerah tersebut.
"Antara 20:16 dan 20:23 pada 8 November, 6 pesawat tempur taktis F-15 Angkatan Udara Israel melanggar perbatasan negara Republik Arab Suriah dari wilayah udara Lebanon utara dan meluncurkan delapan peluru kendali di dukungan logistik dan militer,” ujar Vadim Kulit, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia, seperti dikutip dari TASS, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, fasilitas Angkatan Bersenjata Suriah itu ditempatkan di Provinsi Homs. “Unit pertahanan udara Suriah menghancurkan 6 dari rudal tersebut menggunakan sistem pertahanan udara Buk-M2 dan Pantsir-S buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Suriah," lanjutnya.
Menurut pejabat pertahanan Rusia, serangan udara Israel menimbulkan kerusakan kecil di darat. Serangan itu juga membuat dua prajurit Suriah terluka. Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan pada 8 November pesawat Angkatan Udara Israel menyerang beberapa sasaran di wilayah tengah dan pesisir Suriah.
Menurut badan tersebut, pasukan pertahanan udara Republik Arab Suriah "menghalau serangan rudal musuh, menembak jatuh sebagian besar dari mereka". Hingga kini, Rusia menjadi salah satu pendukung utama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kehadiran militer Rusia di Suriah atas permintaan pemerintah Suriah.
Baca Juga
Sebelumnya, di awal bulan ini, Military Observer menerbitkan foto satelit yang diduga menunjukkan sejumlah helikopter dan jet tempur Rusia berada di pangkalan udara di kota Qamishli, Suriah timur laut, pada Senin (1/11/2021).
Jet tersebut diyakini sebagai pesawat tempur Su-34 atau Su-35. Military Observer merupakan saluran Telegram yang melacak operasi militer global. Sebelumnya, Military Observer menerbitkan foto-foto helikopter tempur Mi-8AMTSh dan Ka-52 Alligator, serta pesawat tempur Su-35S dan pembom tempur Su-34 yang beroperasi di daerah tersebut.
(esn)
tulis komentar anda