Taliban Pakistan Tuntut Pembebasan Tahanan sebagai Syarat Dimulainya Pembicaraan Damai

Minggu, 07 November 2021 - 00:40 WIB
Taliban Pakistan. FOTO/Anadolu Agency
ISLAMABAD - Taliban Pakistan menuntut agar pemerintah Pakistan membebaskan sejumlah tahanan. Pembebasan ini dimaksudkan sebagai syarat untuk pembicaraan yang bertujuan meletakkan dasar bagi negosiasi gencatan senjata penuh.

Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Tehrik-i Taliban Pakistan atau TTP dan terpisah dari Taliban Afghanistan, telah melakukan dua putaran pembicaraan pendahuluan. “Pembicaraan ini difasilitasi oleh Taliban Afghanistan,” kata seorang komandan yang berbasis di provinsi Kunar Afghanistan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/11/2021).





Sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan, Sirajuddin Haqqani, kepala Jaringan Haqqani dan Menteri Dalam Negeri Taliban Afghanistan saat ini, membantu terlaksananya pembicaraan tersebut. TTP, yang menggabungkan sejumlah kelompok militan yang telah memerangi pemerintah Pakistan sejak 2007, termasuk dalam daftar organisasi teroris asing Departemen Luar Negeri AS.

Bulan lalu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan kepada televisi TRT Turki, bahwa pemerintahnya sedang dalam pembicaraan dengan bagian-bagian dari TTP sebagai bagian dari "proses rekonsiliasi".

“Pembebasan para tahanan dimaksudkan sebagai langkah membangun kepercayaan. Namun, hasil pembicaraan masih belum pasti,” kata tiga komandan TTP.

“Kami tidak terlalu berharap dengan hasil segera dari pembicaraan itu. Tetapi, para pemimpin kami telah menuntut pembebasan tahanan jika mereka tulus dalam negosiasi yang berarti,” kata seorang komandan TTP dari provinsi Kunar, Afghanistan, kepada Reuters.



Tidak ada komentar yang tersedia dari pemerintah Pakistan. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri dan ISPR, sayap komunikasi Angkatan Bersenjata Pakistan, tidak menanggapi permintaan komentar melalui email.

Menurut para perunding, kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang mendukung atau menentang proses perdamaian atau menentang satu sama lain, sampai kesepakatan itu ditandatangani dan diumumkan.

Juru bicara TTP Muhammad Khurasani mengatakan dalam sebuah pesan teks bahwa kelompok itu "tidak pernah menolak pembicaraan yang berarti", tetapi hingga kini belum ada perkembangan di lapangan.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More